Dogiyai komplek masalah, keluarga korban minta pelaku penembakan diadili

Nabire, WAGADEI – Daniel Pigome, mewakili keluarga korban meninggal dunia, Yosua Keiya dan Yakobus Pekei meminta kepada pemerintah kabupaten Dogiyai, Polres Dogiyai dan pihak terkait agar wajibb menuntaskan kasus yang awalnya diduga dipicu oleh anggota satuan Brimob di kampung Obayo, distrik Kamuu Utara pada Kamis, (13/7/2023) itu.

“Kami sebagai keluarga korban tidak setuju untuk melakukan pembukaan pemalangan jalan dari TNI dan Polri Bersama pemerintah kabupaten Dogiyai secara paksa atau dengan secara kekerasan,” kata Daniel Pigome kepada media ini melalui tulisan di WhatsApp, Minggu, (16/7/2023).

Hal tersebut ia mengatakan guna menanggapi keputusan forkopimda Dogiyai dalam sebuah rapat yang berlangsung di kantor Polres Dogiyai pada hari Sabtu, 15 Juli 2023. Dalam rapat itu salah satu poinnya diputuskan pihak aparat keamanan meminta kepada masyarakat untuk segera buka pemalangan di jalan raya.

“Apabila tidak buka palang sampai hari Senin, maka pihak keamanan yang akan bergerak untuk buka palang,” kata Kapolres Dogiyai dalam rapat tersebut. 

Pigome mempertanyakan mengapa melalui rapat yang dilakukan oleh pemerintah bersama TNI, Polri dan tokoh agama Kabupaten Dogiyai tidak mengundang perwakilan para korban untuk mendegarkan keluhan.

“Sebenarnya dalam rapayt itu isi hati kami yang kami rasakan atas kehilangan anak-anak kami yang begitu usianya masih produktif mau sampaikan tapi tidak undang kami,” ucapnya.

Nonble Pekei, keluarga korban meninggal dunia atas nama Yakobus Pekei juga menegaskan, pemalangan jalan tersebut sementara ini, pihaknya tidak akan membukakan di sepanjang jalan raya dari Moanemani sampai Ugapura, distrik Kamuu Timur.

“Dan pemalangan yang lain juga kami tidak buka. Sebab, sementara ini, kami menilai bahwa pelaku penembahkan ketiga saudara kami belum diungkap oleh saudara Kapolres Dogiyai. “Nanti setelah pelaku penembakan ungkap dan dibawah ke proses hukum pelaku penembahkan ketiga saudara kami atau anak kami barulah kami akan proses untuk membukakan pemalangannya,” ujar Pekei. 

Pekei juga mengungkapkan bahwa, semua pihaknya tidak menginginkan di Dogiyai terulang kembali lagi seperti beberapa bulan lalu, seperti kasus Yulianus Tebai di Mapia juga sampai hari ini belum diungkap pelaku penembahkan.

“Sehingga kali ini sudah tiga orang yang menembak oleh TNI dan Polri di kabupaten Dogiyai, maka kami meminta kepada saudara Kompol Sarraju selaku Kapolres Dogiyai segera mengungkapkan dan membawa ke proses hukum pelaku penembahkan ketiga saudara Yosua Keiya, Yakobus Pekei dan Stepanus Pigome,” ungkapnya. 

Jika tidak mengungkapkan pelaku penembahkan dan tidak membawa ke proses hukum, pihaknya menegaskan mengutuk secara adat kepada para pelaku hingga anak cucu hidup ke depan tidak akan aman dalam hidup selamanya.

“Selamat mengisap darah ketiga saudara korban, bahkan selamat menuai hasil penembahkan ketiga saudara itu terhadap Allah Bapa di surga,” katanya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan