Ditengah perubahan kurikulum, 37 Siswa SMP N1 Mapia Tengah ikut ujian praktek

Jayapura, (WAGADEI) – Sebanyak 37 siswa kelas III Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 01 Mapia Tengah, kabupaten Dogiyai, provinsi Papua Tengah, mengikuti ujian praktek yang sedang diberlangsungkan serentak di seluruh Indonesia, selama satu Minggu, dari Senin hingga Sabtu (10-15/4/2023), di Timeepa, Dogiyai.

Ketua panitia ujian praktek, Petrus Petege, menyebut sebanyak 37 siswa yang ikut ujian praktek terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.  Petege mengaku semua siswa mengikuti ujian praktek dengan baik.

“Tidak ada yang alpa dari hari pertama dan kedua. Semua ikut ujian praktek dengan semangat meski banyak dari mereka yang jarak rumahnya jauh dari sekolah. Kami panitia salut dengan semangat mereka,” katanya kepada wagadei.id, melalui sambungan selulernya, Selasa (11/4/2023).

Petege mengatakan mengingat adanya perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia yang terjadi, sudah meminta para peserta ujian agar lebih serius belajar dan fokus selama mengikuti ujian.

“Kami sampaikan ada perubahan kurikulum pendidikan dari krikulum K-13 menjadi kurikulum Merdeka. Sehingga sudah kami minta kepada mereka supaya harus belajar yang serius dan fokus,” ungkapnya.

Selain itu, kata dia, karena menyangkut hasil ujian praktek dan ujian sekolah, pihaknya sendiri sebagai panitia belum tahu apakah akan dikelola oleh dinas terkait atau dikembalikan ke sekolah masing-masing.

“Maka sudah benar-benar kami tekankan ke mereka supaya belajar harus serius dan sungguh-sungguh supaya bisa mendapatkan hasil ujian yang bagus dan memuaskan,” ujarnya.

Kepala Sekolah SMP N1 distrik Mapia Tengah, Fransiskus Tebai, pada kesempatan yang sama juga mengaku selalu mengingatkan kepada seluruh anak didiknya agar menjaga diri baik selama akan mengikuti ujian praktek.

“Jauh-jauh sebelum ujian praktek ini, saya selalu ingatkan mereka harus jaga kesehatan baik-baik. Puji Tuhan, mereka semua sehat dan sudah ikut ujian dengan baik. Dan untuk ujian praktek, kami lakukan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di sekolah kami,” ujarnya.

Sementara dari salah satu guru, Emanuel Petege mengaku meski proses persiapan hingga hari H ujian praktek telah berjalan baik namun pihaknya alami kewalahan untuk memahami kurikulum yang baru.

“Ujian praktek sekarang yang kita adakan di tingkat SMP ini, kita sesuaikan dengan juknis dan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tetapi jujur yang kami bingung dan alami kewalahan itu untuk memahami kurikulum baru ini,” ungkapnya.

Atas terselenggaranya praktek ujian yang berjalan lancar dan sukses, ia ucap banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung.

“Saya mewakili ketua panita ujian praktek, kepala sekolah, serta semua guru-guru SMP N1 Distrik Mapia Tengah di Timeepa menyampaikan banyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami baik dalam bentuk moril maupun materil,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan