Jayapura, (WAGADEI) – Situasi keamanan terkini di kabupaten Dogiyai, Papua Tengah cukup aman, masyarakatnya rahma dan tidak pernah melakukan tindakan anarkis yang mengorbankan nyawa sesama yang lain.
Hal itu dikatakan tokoh pemuda Dogiyai, Makiime Goo menanggapi permintaan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri yang meminta Mabes Polri menambah Pasukan Brimob ke Dekai dan Dogiyai Berita yang dimuat di papua.antaranews.com edisi Selasa 14 Maret 2023.
“Permintaan Kapolda Papua untuk melakukan pendropan militer di Dogiyai kami menilai sebagai satu bentuk kealpaan para keamanan. Di mana masyarakat asli aman-aman melaksanakan tugas selama ini dan tidak pernah melakukan tindakan anarkis,” kata Goo Makiime kepada wagadei.id, Sabtu, (18/3/2023).
Goo mengatakan, TNI sedang memulihkan kondisi keamanan di sekitar bandara agar pelayanan penerbangan kembali normal-normal sebagaimana disampaikan Kapolda Papua, Irjen Pol Fahhiri terlihat menyudutkan masyarakat asli Dogiyai atau Papua pada umumnya.
Dikatakan penambahan personel itu dilakukan mengingat saat ini sedang terjadi peningkatan gangguan keamanan di Dogiyai, Provinsi Papua Tengah (Dekai-Yahukimo, Papua Pegunungan).
Goo menegaskan, pernyataan Kapolda dikategorikan sebagai tangisan bayi yang menyudutkan masyarakat asli setempat, yang juga adalah pemilik hak ulayat merasa tersakiti dan terlukai.
“Masyakat asli Dogiyai adalah para petani dan juga pekerja kantor yang selalu beraktivitas memenuhi kebutuhan harian mereka,” ucapnya.
Balapan di bandar udara Mowanemani, lanjut dia, hingga terjadi pembakaran (atau kebakaran) kantor DPRD Dogiyai pun masih bersifat misteri dibakar oleh OTK.
“Yang pasti para OTK itu akan diadili oleh hakim adil yakni Tuhan Allah sendiri. Artinya, jika Kapolda Papua berpikir, bahkan meminta Mabes Polri untuk menambah pasukan di Dogiyai mau amankan siapa? Sementara rakyat aman-aman saja,” katanya tegas.
Rakyat Dogiyai melakukan aktivitas harian seperti biasa. Bukankah tidak merugikan uang Negara hanya dengan pendropan militer? Rakyat Dogiyai sudah menjaga keamanan, maka militer tidak perlu ke Dogiyai daripada mencari pekerjaan tambahan di Dogiyai.
Intinya kata dia, mengemban tugas keamanan adalah tugas setiap manusia. Tugas utama bukan hanya oleh keamanan yang disebut dengan militer. Setiap masing-masing orang yang ada di bumi di mana pun memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan.
“Menjaga kemanan di Dogiyai pun tugas bersama, tidak hanya militer, tetapi juga segenap rakyat yang ada. Tuhan yang menjamin kehidupan dan keamanan setiap manusia memberkati kita,” ujarnya. (*)