Jayapura, (WAGADEI) – Pelantikan atau penunjukan pejabat baru di Provinsi Papua Pegunungan berjumlah 172 terdiri dari Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan telah dilaksanakan di Wamena, ibukota Provinsi Papua Pegunungan oleh Pj Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo.
Walaupun demikian, di dalam ratusan nama pejabat itu tidak ada satu orang pun yang dilantik menjadi pejabat daerah asal dari Pegunungan Bintang (Pegubin). Hal itu membuat banyak pihak menjadi kecewa dengan sikap Pj Gubernur Papua Pegunungan.
Salah satunya mantan Bupati Pegubin, Costan Oktemka. Ia menegaskan, merupakan satu bentuk pelecehan dan penghinaan terhadap orang Ngalum Kupel.
“Untuk mendapatkan perlakuan yang tidak adil seperti inilah yang membuat masyarakat dan Pemda Pegubin sejak awal menolak masuk di Provinsi Papua Pegunungan,” kata Costan Oktemka Rabu, (18/1/2023) dilansir Tabloid Papua Baru.
Mantan Bupati Pegunungan Bintang ini mengungkapkan bahwa orang asli di sana sangat siap dalam hal sumberdaya manusia (SDM) yang siap menempati posisi sebagai pejabat di provinsi DOB tersebut.
“Kami punya SDM, kami sudah siap tapi ini langkah awal yang betul-betul melukai hati kami, sangat mengecewakan dan ini akan menjadi satu pelajaran buruk bagi kami. Karena dari awal saja suda kelihatan kami tidak diperhitungkan sama sekali,” katanya.
Ia yakin Bupati Spei Bidana sudah mengajukan sejumlah nama, tetapi satupun tidak diakomodir. “Di sinikan bisa dinilai usulan bupati saja tidak diakomodir lalu bagaimana mau usulan pribadi atau melalui jalur lain, kami tanyakan ini permainan siapa,” katanya tegas.
“Kami orang Pegunungan Bintang tidak mungkin ke Provinsi lain untuk mencari jabatan, hanya provinsi ini, jadi ini satu pengalaman yang tidak baik, satu contoh buruk yang sangat mengecewakan hati kami,” katanya. (*)