Jayapura, (WAGADEI) – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB Komando Daerah Pertahanan atau Kodap XXXV Bintang Timur menembaki pesawat udara dan memutus pipa air di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (14/1/2023). Hal itu dinyatakan Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom pada Sabtu.
Sambom menyatakan pihaknya menembaki pesawat udara yang melintas di atas Kampung Yapimakot Distrik Serambakon, pada Sabtu sekitar pukul 11.52 WP.
“Kami menembak ke arah pesawat milik TNI yang hendak mendarat [di Oksibil] sebanyak enam kali. Langsung pesawatnya keluar dari bandara. Setelah keluar dari bandara, kami tembak sebanyak empat kali ke arah pesawat itu,” kata Sambom di kutip Jubi.id.
Sebelumnya, pada Kamis (12/1/2023), pasukan TPNPB Kodap XXXV yang dipimpin Ananias Ati Mimin juga memutus pipa yang mengalir air bersih ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang. Menurut Sambom, aksi itu dilakukan pada Kamis sekitar pukul 14.00 WP.
“Selagi kami, TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur masih ada Oksibil, tidak akan ada aktivitas di Oksibil. “Kantor, sekolah, toko, semua kami akan lumpuhkan,” katanya.
Sambom menyatakan warga pedatang yang datang mencari penghidupan di Pegunungan Bintang harus segera meninggalkan Oksibil. “Kami mengingatkan warga imigran yang tinggal di Oksibil, segera mengosongkan Oksibil. Kami akan baku tembak dengan TNI/Polri. Jika warga imigran masih melawan, akan kami eksekusi mati,” katanya.
Sambom menyatakan Orang Asli Papua di Oksibil tidak boleh menjadi Bantuan Polisi atau mata-mata. Menurutnya, TPNPB tidak akan segan menembak mati Orang Asli Papua yang membantu aparat keamanan Indonesia.
Sambom juga memperingatkan aparat keamanan Indonesia. “Jika Anda masih melawan, maka kami pun akan melawan. Ingat, ini tanah kami, ini wilayah kami. Jadi Anda jangan sombong dan mencari tahu keberadaan kami, sebab kami tetap akan menembak Anda,” katanya.
Sambom meminta TNI maupun Polri melakukan pendekatan terhadap anggota TPNPB. Ia juga meminta aparat keamanan berhenti menangkap warga sipil di Oksibil, dan meminta aparat keamanan mengejar anggota TPNPB di hutan Pegunungan Bintang.
“Kami tidak akan pernah mundur dan tidak akan pernah menyerah melawan. Kami akan perang bertahan di Pegunungan Bintang sampai Papua merdeka,” katanya.
Sambom mengatakan pihaknya akan segera menggelar pertempuran di Oksibil. “Kami akan kembalikan Kabupaten Pegunungan Bintang [kepada] Jakarta, sebab wilayah perkotaan Oksibil merupakan wilayah perang kami,” katanya.
Ia menyatakan TPNPB juga bertanggung jawab terhadap penyerangan Pos Komando Rayon Militer di Kumurkek, ibu kota Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya pada 11 Januari 2023. Menurut Sambom, penyerangan itu dilakukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya sekitar 05.30 WP.
“Setelah menyerang pos tersebut, aparat TNI/Polri keluar lewat mata jalan Kampung Tafat di ibu kota Kabupaten Maybrat. Tetapi, pasukan TPNPB berhasil mengadang dan menembak [pasukan] TNI/Polri yang menggunakan satu unit mobil pengendali massa. Setelah itu mereka balas dan mundur,” kata Sambom. (*)