Jayapura, (WAGADEI) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Jhony Banua Rouw meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta agar menangani Gubernur Papua, Lukas Enembe dengan mengedepankan unsur kemanusiaan.
Pasalnya, saat ini kondisi kesehatan Lukas Enembe selaku Gubernur Papua dua periode itu diketahui sedang terganggu.
“Saya atas nama pribadi, keluarga dan lembaga tentu merasa prihatin atas apa yang sedang menimpa pak Gubernur Papua (Lukas Enembe). Memang kita tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berlangsung, kita hanya bisa berdoa semoga Tuhan memberikan kekuatan, kesehatan, tapi juga memberikan hikmat kepada pak Lukas agar bisa melewati ini dengan seadil-adilnya,” ungkap Jhony Rouw di Jayapura, pada Jumat 13 Januari 2023 dilansir Seputar Papua.
Ia berharap KPK bisa memberikan perlakuan yang berbeda kepada Lukas cs dalam proses pemeriksaan.
“Ya, jangan disamakan dengan tersangka lain, mengingat beliau sedang sakit. Ya, kalau bisa diberikan kesempatan untuk dirawat terlebih dahulu,” katanya.
Jhony Rouw menjelaskan, sebelum ditangkap KPK, Lukas Enembe sedang menjalani proses pemulihan dari sakit yang menderanya. Karena itu, dirinya nengingatkan lembaga antirasuah tersebut juga memperhatikan pola makan hingga waktu istirahat Lukas Enembe selama penahanan.
“Kami berharap unsur-unsur itu diperhatikan dengan baik, karena pertimbangan kemanusian atas kondisi beliau yang sedang sakit,” tandasnya.
Sekadar diketahui, Lukas Enembe disebut sudah menderita diabetes meletus sejak awal menjabat sebagai Gubernur Papua. Selanjutnya pada 2015 kondisi kesehatannya mulai terganggu hingga akhirnya menjalani strok pada 2019.
Lukas Enembe juga mempunyai masalah pada jantungnya yakni kebocoran jantung, dan juga masalah pada ginjal. (*)