Panglima tertinggi West Papua Army berikan peringatan keras kepada Jokowi dan Panglima TNI

Paniyai, (WAGADEI) – Panglima tertinggi West Papua Army (WPA) Damianus Magai Yogi memberikan peringatan keras kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono jika tidak melakukan perundingan damai untuk referendum di West Papua, maka pihaknya sebagai pagar rakyat Papua tidak akan pernah berhenti perang.

Pernyataan Yogi itu menanggapi pernyataan Panglima TNI dan Presiden Jokowi agar TNI harus tegas karena gangguan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua terjadi terus-menerus.

“Kepada kepala negara pemerintah Republik Indonesia Jokowi, Panglima TNI dan Kapolri segera mengambil langkah secepatnya sebagai perdamaian di Papua. Persiden Jokowi tidak tanggapi, maka selama ini wilayah yang sedang diam seperti Meepago, kami akan membuktikan dan mengangkat senjata. Dan itu lebih tinggi perlawanan daripada yang sudah lalui,” kata Damianus Magai Yogi, Rabu, (21/12/2022).

Damianus Magai Yogi menegaskan, WPA merupakan gabungan dari tiga sayap militer OPM yakni TPNPB-OPM, TNPB dan TRWP. Indonesia tidak bersedia perundingan dengan bangsa West Papua, maka Jokowi justru menunjukkan lapangan pertempuran. Karena dianggap Papua bukan bagian dari NKRI.

“Papua adalah milik bangsa Papua, kau dibesarkan dari negeri Papua, dan menindas pemilik tanah air orang Papua. Kami minta agar Presiden Jokowi tanggapi dalam waktu yang dekat,” ujar dia.

Ia juga menegaskan kepada negara-negara asing agar segera berhenti bantuan senjata modern kepada negara Republik Indonesia.

“Dan kami sampaikan kepada PBB dan dewan komisi HAM segera minta Indonesia bertanggungjawab pelanggaran HAM yang tak pernah berhenti di atas negeri Papua,” ujarnya tegas.

Pihaknya meminta kepada PBB membuktikan kebenaran dan keadilan kepada dunia terutama kepada rakyat bangsa Papua yang korban dan dibantai seperti binatang.

“PBB adalah mewakili Tuhan Allah di bumi, PBB membelah orang lemah. Itulah tugas yang diberikan Tuhan untuk PBB di bumi,” katanya.

Dilansir Tribun News, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru dilantik, Laksamana Yudo Margono inigin tancap gas ke Papua memantau situasi keamanan.

Yudo Margono ingin lebih humanis dalam menangani konflik bersenjata maupun konflik sosial di Papua.

Mendengar hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) keinginan Panglima TNI itu merupakan pendekatan yang baik.

Hanya, Jokowi mengingatkan agar TNI harus tegas karena gangguan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua terjadi terus-menerus.

“Saya kira baik, pendekatan humanis baik. Pengurangan prajurit TNI di Papua itu baik,” ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (19/12/2022).

“Tetapi harus tegas. Di sana, KKB selalu berbuat seperti itu ya, tidak akan selesai-selesai masalahnya (jika tidak tegas),” katanya melanjutkan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan