Wamena, WAGADEI – Anggota DPR Papua Pegunungan, Fransina Daby, yang baru saja mengunjungi lokasi, menyoroti beberapa masalah utama, termasuk distribusi stok beras yang tidak merata, untuk korban banjir di Wamena, Jayawijaya.
“Beras yang keluar dari posko umum dalam jumlah besar, tetapi saat tiba di masyarakat terdampak, satu keluarga hanya menerima 2-5 kg saja,” kata anggota DPR Papua Pegunungan, Fransina Daby, kepada Wagadei di Wamena, Jayawijaya, Kamis (8/5/2025).
Oleh sebab itu, Daby berharap agar ada tim pengawas dalam penyaluran bantuan, agar bantuan tersebut tidak hilang di tengah jalan.
Selain distribusi bantuan yang tidak efektif, katanya, ketidaksesuaian data korban juga menjadi hambatan. Banyak data tidak valid atau bahkan data siluman, yang menyebabkan bantuan tidak tepat sasaran.
“Pemerintah harus turun langsung melakukan pendataan ulang, agar bantuan benar-benar sampai kepada yang membutuhkan,” kata Daby.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat yang terdampak mengalami berbagai kesulitan, mulai dari kebutuhan pokok, hingga sarana pendidikan yang rusak.
Masyarakat, katanya, berharap agar pemerintah lebih serius dalam menangani dampak bencana ini, dan hadir langsung untuk melihat kondisi mereka secara dekat.
Kebutuhan mendesak
Korban banjir Wamena membutuhkan sejumlah bantuan yang dianggap mendesak, diantaranya;
1. Bahan makanan
- Beras dengan jumlah yang mencukupi bagi setiap keluarga.
- Sayuran dan ubi, karena seluruh perkebunan masyarakat telah tenggelam.
2. Perlengkapan sekolah
- Seragam, buku, tas, pulpen, dan sepatu yang telah hilang atau rusak akibat banjir.
3. Peralatan kerja dan pertanian
- Bibit tanaman untuk memulai kembali pertanian.
- Alat kerja seperti sekop, parang, dan linggis yang telah berkarat.
4. Pakaian dan kebutuhan bayi
- Pakaian layak pakai bagi masyarakat terdampak.
- Pakaian bayi dan popok yang saat ini sangat minim.
5. Pelayanan kesehatan
- Obat gatal-gatal
- Butuh dokter untuk menangani kondisi kesehatan masyarakat.
6. Kunjungan dan perhatian pemerintah
- Pendataan ulang korban agar distribusi bantuan lebih efektif.
- Kunjungan hingga malam hari agar masyarakat merasa lebih diperhatikan.
7. Sarana sosial dan kenyamanan
- Alat olahraga untuk membantu pemulihan psikologis masyarakat.
- Tempat perlindungan dari hujan yang turun setiap malam.
8. Kerugian akibat banjir
- Hewan ternak seperti babi banyak yang hanyut terbawa arus banjir. (*)