Apel Korpri, ini pesan Bupati Deiyai

Bupati Deiyai, Provinsi Papua Tengah, Bupati Melkianus Mote, ST memimpin apel bulanan Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri yang biasa digelar tiap tanggal 17.
Bupati Deiyai, Provinsi Papua Tengah, Bupati Melkianus Mote, ST memimpin apel bulanan Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri yang biasa digelar tiap tanggal 17. - Dok. Humas

Waghete, WAGADEI – Bupati Deiyai, Provinsi Papua Tengah, Bupati Melkianus Mote, ST memimpin apel bulanan Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri yang biasa digelar tiap tanggal 17.

Upacara Korpri tanggal 17 adalah upacara bendera nasional yang diikuti dengan mengenakan seragam Korpri. Upacara ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan kebersamaan ASN.

Dalam amanatnya, Bupati Deiyai Melkianus Mote, ST, kembali menegaskan disiplin pegawai, tenaga honorer, maupun tenaga kontrak.

Bacaan Lainnya
Bupati Deiyai, Provinsi Papua Tengah, Bupati Melkianus Mote, ST. - Dok. Humas
Bupati Deiyai, Provinsi Papua Tengah, Bupati Melkianus Mote, ST. – Dok. Humas

Bupati Mote berharap agar apel-apel berikut bisa dimulai tepat waktu.

“Saya ingin apel atau pun upacara berikut, jam delapan harus dimulai. Ada orang atau tidak ada orang kita harus mulai jam delapan pagi. Hari ini kita sudah terlambat 15 menit,” kata Mote.

Mote menegaskan agar pada upacara bulanan tanggal 17 semua ASN wajib memakai baju Korpri.

“Upacara berikut. Upacara Korpri saya ingin semua pegawai pakai baju korpri. Hari ini saya maklumi karena infonya mendadak. Saya minta tolong kepada semua pegawai, kalau bisa semua sudah mempunyai pakaian Korpri. Kalau bisa jahit bajunya di Deiyai. Kalau memang tidak baru bisa jahit di luar Deiyai,” katanya.

Untuk mengaktifkan para tenaga honorer dan tenaga kontrak di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai, maka salah satu caranya adalah mengajak semua honorer dan tenaga kontrak mengikuti apel gabungan dan upacara seperti ini.

“Saya ingin di apel gabungan maupun upacara berikut, melaporkan juga pegawai kontrak, atau pun pegawai honorer. Yang berikut untuk pegawai honorer harus sesuai dengan absensi yang berlaku di setiap dinas,” katanya.

 

Bupati Deiyai, Provinsi Papua Tengah, Bupati Melkianus Mote, ST memimpin apel bulanan Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri yang biasa digelar tiap tanggal 17.
Bupati Deiyai, Provinsi Papua Tengah, Bupati Melkianus Mote, ST memimpin apel bulanan Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri yang biasa digelar tiap tanggal 17. – Dok. Humas

Mote berharap agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melaporkan tenaga honorernya. Pasalnya bahwa sekitar 60 sampai 70 honorer di tiap OPD.

“Semua OPD melaporkan, honorernya 70 orang, 60 orang, tapi saya lihat yang ikut apel ini sedikit. Saya mau sesuai jumlah honorer. Kalau tidak saya pecat semua atau saya ganti semua,” kata Mote menegaskan.

“Jadi, tolong ingatkan kepada kalian punya honorer, setiap apel mereka harus ikut, sesuai dengan yang kalian laporkan ke saya. Kalau tidak ikut apel saya anggap mereka bukan pegawai honorer. Saya ingin lapangan ini full,” lanjutnya.

Selain ASN, Bupati Deiyai juga menyampaikan kepada semua tenaga honorer dan tenaga kontrak, agar memakai baju yang sudah ditentukan.

“Saya ingin honor juga memakai baju yang sudah ditentukan. Kalau hitam putih, ya harus hitam putih. Setelah apel saya mau semua harus ada absen dari semua dinas. Baik pegawai negeri maupun honor atau pun tenaga kontrak,” katanya.

Bupati Deiyai juga mengumumkan libur Paskah dimulai pada 18 April sampai 21 April 2025.

Maka dari itu, Bupati Mote mengharapkan agar semua pegawai serta tenaga honorer kembali bekerja pada Selasa (22/4/2025).

“Oleh karena, itu saya harap tidak ada pegawai yang membuat libur-libur tambahan. Semua harus kembali bekerja pada hari Selasa,” katanya.

Mote bahkan mengharapkan kepada ASN dan honorer, serta TNI/Polri beragama Kristiani, agar bersama-sama mengikuti pawai obor pada Minggu subuh, 20 Maret 2025, pukul 04.00 WIT. Pawai itu melalui rute Lapangan Tomas Adii menuju halaman kantor Bupati Deiyai.

Pawai obor perayaan kebangkitan Tuhan Yesus bagi umat Kristiani. Pawai obor ini dilakukan sebagai simbol atas kebangkitan Tuhan Yesus yang telah wafat, turun ke dalam maut, mengalahkan maut dan bangkit pada hari ketiga.

Upacara ini diikuti oleh Kapolres Deiyai, Dandim 1703/Deiyai, Satgas 756 Deiyai, Para staf Ahli bupati, para asisten sekretaris daerah, para kepala OPD, Para Kabag Sekretariat Daerah, Para Kepala Distrik, kepala kampung dan seluruh ASN se-Kabupaten Deiyai. (adv/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan