WPA: Perubahan taktik TNI tidak akan menyurutkan semangat perjuangan OPM

Nabire, WAGADEI – Perubahan taktik yang dilakukan oleh TNI termasuk menerima doktrin dari negara-negara asing justru tidak akan mempengaruhi semangat perjuangan organisasi Papua merdeka (OPM) dibawah komando West Papua Army (WPA).

Hal itu ditegaskan Panglima WPA Damianus Magai Yogi menanggapi pernyataan Panglima TNI mengenai perubahan taktik tempur TNI dalam menghadapi OPM West Papua Army, TPNPB, TNPB dan TRWP adalah

Bacaan Lainnya

“Saya mau tegaskan perubahan taktik TNI tidak akan menyurutkan semangat perjuangan Kemerdekaan West Papua,” kata Panglima WPA Damianus Magai Yogi melalui selulernya, Sabtu, (1/2/2025).

Damianus Magai Yogi menegaskan bahwa WPA akan terus berjuang dan melakukan perlawanan terhadap persenjataan modern yang dimiliki oleh TNI.

“Kami OPM yakni West Papua Army, TPNPB, TNPB dan TRWP telah banyak berkorban dalam perjuangan, baik harta benda maupun nyawa manusia. Pengorbanan ini justru menjadi pendorong semangat untuk terus berjuang dan melakukan perlawanan,” ujarnya.

Yogi menyampaikan kritik terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia di Papua meminta kebebasan tanpa kekerasan, dan menekankan bahwa Papua akan terus berjuang hingga mencapai kemerdekaan.

“Kami OPM membuka diri untuk hidup damai luar dari Indonesia. Maka WPA meminta agar Indonesia memberikan kebebasan bagi bangsa Papua, dan mengizinkan bangsa Papua untuk mengelola sumber daya alamnya sendiri,” ujarnya.

Dilansir republika.co.id edisi Jumat (31/2/2025), Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan, personel TNI di lapangan telah mengevaluasi beberapa taktik tempur di lapangan yang terbukti efektif, saat menghadapi serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelompok OPM biasanya menyerang TNI ketika mereka lengah, dan langsung kabur ke hutan.

OPM kalau mau nyerang kita itu mikir-mikir. Kita diserang, pasti dia yang hancur,” kata Agus saat memberikan pengarahan dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/2/2025).

Agus menjelaskan, perubahan taktik pertempuran itu dilakukan demi mengubah doktrin perang TNI yang sudah berjalan terlalu lama. Menurut dia, doktrin perang tersebut harus diubah agar kemampuan taktis prajurit dan seluruh perangkatnya dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Kemarin, saya ke Australia, taktik infanteri 100 persen diubah dan mereka berubah doktrin selama tiga atau lima tahunan,” katanya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan