Jayapura, WAGADEI – Perwakilan Provinsi Papua terancam tidak ikut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) yang dijadwalkan berlangsung pada 9 September 2024 mendatang.
Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) tidak mengalokasikan anggaran untuk keikutsertaan kontigen Papua pada ajang olahraga terakbar di Indonesia itu.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 Papua yang telah disahkan Pemprov Papua dan DPR Papua pada akhir November 2023 pekan lalu, dana untuk atlet Papua mengikuti PON, nol alias nihil.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Dr. Kenius Kogoya yang dikonfirmasi perihal dana PON XXI, mengakui tidak adanya alokasi dana untuk kontingen atlet PON Papua di APBD Papua tahun 2024.
Namun demikian, ia berharap Pemprov Papua dapat memberikan dukungan bagi atlet-atlet Papua untuk ikut agenda nasional tersebut.
“Kita tetap berharap Pemprov memberikan dukungan kepada para atlet Papua untuk ikut PON Aceh-Sumut,” ujar Kenius menjawab pers usai rapat bersama jajaran, Jumat, (1/12/2023) di Kantor KONI Papua.
PON merupakan agenda nasional dan merupakan salah satu ajang menyatukan anak bangsa dalam memupuk dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Oleh karenanya, setiap provinsi di tanah air termasuk Papua wajib mengikutinya.
“PON merupakan satu-satunya ajang paling besar yang efektif menyatukan seluruh komponen anak bangsa. Ajang ini menjadi momentum bagi generasi muda seluruh Indonesia mempererat persatuan dan kesatuan. Dan efektif membangun nilai kebanggsaan dalam menjaga NKRI. Makanya kita harap pemerintah daerah mendukung atlet Papua diajang ini,” kata Kenius.
Ia menjelaskan bahwa pendanaan PON seharusnya menjadi perhatian Pemprov dan DPR Papua sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang mewajibkan pemerintah mengalokasikan anggaran bagi pembinaan olahraga di pusat maupun di daerah.
“Dasar hukum dana pembinaan olahraga sebagaimana UU Nomor 11 tahun 2022 tentang Keolahragan secara jelas mewajibkan pemerintah pusat dan daerah mengalokasikan anggaran untuk pembinaan olahraga. Makanya kita berharap pemerintah daerah memberikan dukungan kepada atlet-atlet kita yang sudah lolos ke PON Aceh-Sumut,” ujarnya
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Papua, Prof. Saharuddin Ita melaporkan sebanyak 344 atlet Papua resmi lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut setelah berjuang di Pra Kualifikasi PON yang berlangsung sejak Juli hingga November 2023.
“Masih ada 3 atlet lagi yang mengikuti Pra PON dan kami optimis lolos ke PON Aceh Sumut,” ucapnya.
344 atlet yang lolos tersebut terdiri dari 192 putra dan 152 putri dari 38 Cabang Olahraga (Cabor). Di babak kualifikasi PON Aceh-Sumut, para atlet Papua berhasil menyabet 54 medali emas, 27 medali perak dan 31 medali perunggu.
“ Ini adalah hasil Pra PON terbaik sepanjang sejarah Papua mengikuti Papua. Hasil atlet kita ini menunjukan bahwa kita siap tanding dan siap mengharumkan kembali nama Papua di PON Aceh-Sumut,” kataSaharuddin Ita.
Guru besar Universitas Cenderawasih itu menegaskan bahwa atlet yang lolos PON Aceh-Sumut adalah putra-putri terbaik Papua. Mereka adalah atlet elit Papua yang punya track record di dunia olahraga dan catatan prestasi terbaik di tanah air serta masuk rengking asia dan internasional.
Saat ini, lanjut Saharuddin Ita, sebagian diantaranya masuk tim nasional Indonesia dan sedang berjuang menuju pentas olahraga dunia, Olimpiade.
“Atlet yang lolos PON Aceh-Sumut adalah putra-putri terbaik Papua. Dan punya catatan prestasi serta masuk tim nasional Indonesia. Sebagian dari Mereka sedang berjuang masuk olimpiade demi nama mengharumkan nama Indonesia dan Papua khususnya,” ucapnya. (*)