Jakarta, WAGADEI – Komitmen untuk membangun kerjasama pada sektor pendidikan terutama dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua dalam bidang pendidikan kedokteran maupun pendidikan teknik, maka Yayasan Maga Edukasi Papua (YMEP) melakukan penandatanganan kerjasama atau MoU dengan pihak President University yang diwakili oleh Dr. agus Canny, M.A., M.Sc selaku penasehat Rektor didampingi oleh Wijaya Kurnia, B.BA selaku Marketing Manager President University pada hari Selasa, (10/10/2023) di Jakarta.
Dalam momen kerjasama ini, Wijaya Kurnia mengharapkan turut meningkatkan akselerasi pendidikan di atas tanah Papua. Hal senada juga ditegaskan Wakil Rektor President University Dr. Agus Canny, M.A., M.Sc. Ia menegaskan President University akan mendukung keinginan besar Samuel Tabuni dengan Yayasan Maga Edukasi Papua (YMEP) dalam mewujudkan cita-cita dalam pengembangan pendidikan di Tanah Papua.
“Ini untuk menghadirkan 1000 dokter asal Papua, 1000 Master asal Papua dan 1000 Dokto,” katanya seusai penandatanganan MoU bersama YMEP.
Samuel Tabuni mengungkapkan apresiasi dan terimakasihnya atas dukungan kerjasama dari President University atas apa yang akan dikerjakan bersama dalam upaya meningkatkan SDM Papua.
“Adapun kerjasama ini meliputi bantuan beasiswa pendidikan kedokteran maupun pendidikan teknik yang diperuntukan bagi generasi muda Papua melalui YMEP,” ucapnya.
Selain itu menurut putra Papua kelahiran Nduga ini, kedua institusi ini tengah menjejaki kemungkinan keterlibatan kedua lembaga ini dalam mendirikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dengan standar pendidikan yang diharapkan dapat memudahkan generasi muda Papua dalam melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia.
“Kita berharap kerjasama ini dapat turut memajukan Papua dan memajukan Indonesia,” ucap Tabuni.
President University yang terletak di Jababeka, Cikarang ini adalah salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia. Universitas ini adalah salah satu universitas bertaraf Internasional ,di mana sistem dan standar pendidikan yang dikembangkan di universitas ini dapat mengakomodir mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari Vietnam, China, Korea, Bangladesh, Afghanistan dan Afrika Selatan. Adapun bahasa pengantar yang digunakan di universitas ini adalah bahasa Inggris. (*)