Nabire, WAGADEI – Forum komunikasi mahasiswa Intan Jaya (FKMI) yang defang mengenyam pendidikan di Nabire menggelar seminar sehari dalam rangka menyukseskan kegiatan lepas sambut anggota baru dan lama yang dipadukan di dalam malam keakraban atau makbar.
Apnil Selegani, ketua panitia mengatakan pada momentum itu pihaknya menerima sedikitnya 60 anggota baru bergabung dalam FKMI Nabire.
“Kepada mahasiswa baru, panitia membekali empat narasumber untuk menerima dan belajar bersama melalui seminar sehari merangkap malam keakraban makrab tahun 2023 yakni Yunus Abugau tentang sejarah FKMI. Anike Abugau tentang hak dan kewajiban, Aprianus Goo tentang manajemen organisasidan Penehas Wandagau tentang etika dan moral,” kata Apniel Selegani kepada wagadei.id Jumat, (15/9/2023) di asrama mahasiswa Intan Jaya, Nabire, Papua Tengah.
Anggota DPRD Intan Jaya, Martinus Maiseni, mengajak kepada adik-adik harus belajar banyak karena selama pendidikan mendapatkan banyak pengalaman harus bergabung dalam organisasi. Sebab, bagi dia, setelah tamat dari bangku studi lalu mendapatkan gelar itu hanya sebatas nama dan ijazah.
“Itu hanya sebatas kertas, maka itu bila perlu adik-adik thinking skill yang kuat memiliki ilmu yang bermanfaat dalam otak biar orang lain dipakai dalam segenap bidang yang ada didalam pemerintahan maupun bidang lain,” kata Maiseni.
Ia mengatakan, sebagai mahasiswa harus tunjukkan skil berpikir dan berbicara yang sopan dan penampilan yang baik terhadap sesama dalam organisasi FKMI, kampus, dan di mana saja berada.
“Sebagai mahasiswa harus penampilan pakaian rapi lalu keluar masuk, biar orang lain mengakui sebagai mahasiswa atau pelajar yang sebenarnya,” ucapnya.
Lanjutnya, siswa dan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi FKMI kota studi Nabire merupakan agen-agen generasi penerus daerah kabupaten Intan Jaya dan Papua umumnya yang menempuh pendidikan di kota Nabire. Ia mengharapkan, belajar dengan baik di kampus maupun sekolah, yang lebih pentingkan adalah kamu harus belajar jurusan apa saja yang kamu sudah ada belajar dikampus maupun sekolah karena saat ini orang-orang yang kuasai jurusan yang sedang dipakai di dunia kerja.
“Jangan ada yang miras, dan jangan mengikuti pengaruh-pengaruh dari luar. Saya ajak harus belajar dan belajar karena masa depan kabupaten Intan Jaya adalah adik-adik yang akan membangun,” kata dia.
Yulianus Janambani, dewan pertimbangan organisasi (DPO) FLMI Nabire mengapresiasi dilakukan makrab FLMI diharapkan kedepannya juga lebih meriah lagi.
“Situasi Papua maupun di kabupaten Intan Jaya sedang tidak baik-baik saja. Maka itu untuk yang menyuarakan atas ketidakadilan ini merupakan kembali kepada tangan mahasiswa dan Pemuda itu sendiri,” ucapnya.
Untuk itu, ia mengharapkan, sama-sama bersatu belajar untuk mempertahankan situasi ketidakadilan yang terjadi di Intan Jaya. (*)