Paniyai, WAGADEI – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Paniai, Papua Tengah melalui Dinas Kesehatan telah menerima empat orang tenaga kesehatan (nakes)di Puskesmas melalui program Penugasan Khusus atau lebih dikenal dengan tenaga khusus nusantara sehat mandiri dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Rabu, (16/8/2023).
Hal itu dikatakan Plt. Kepala Dinkes Paniai, Maria Nawipa usai lepas sambut nakes bahwa pada periode pertama pihaknya diberikan nakes sebanyak 54 orang yang terdiri dari sembilan jenis tenaga kesehatan prioritas di Puskesmas diantaranya dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga farmasi, tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan, dan ahli teknologi laboratorium medik.
“Jadi yang lama ini kami tugaskan di puskesmas Bibida, Enarotali, Pasir Putih, Komopa, Pugo, Obaipugaida dan Dei. Sesuai aturan Kemenkes mereka bertugas secara tim selama dua tahun, kata Maria Nawipa.
Menurut Nawipa, dari hasil penilaian kepala Puskesmas dan masyarakat setempat dilaporkan bahwa 54 nakes itu telah berbakti dengan baik sehingga diberikan acungan jempol yang luar biasa.
“Walaupun orang bilang Paniai tidak aman tapi kalian telah buktikan dengan kerja nyata kalian kepada masyarakat. Kami mewakili pemerintah dan masyarakat ucapkan terima kasih banyak,” katanya.
Penugasan khusus ini dilaksanakan berdasarkan Permenkes nomor 33 tahun 2018 tentang penugasan khusus tenaga kesehatan dalam mendukung program nusantara sehat.
“Sekali lagi kami memberikan apresiasi sebesar – besarnya atas pengabdian kalian dan juga terima kasih kepada Kemenkes yang telah mendorong tenaga kesehatan pasca penugasan khusus nusantara sehat untuk dapat berpartisipasi dalam penempatan nakes baru,” ucapnya.
Sementara empat nakes yang baru adalah individual yang telah ditempatkan oleh Kemenkes yakni dua orang masing-masing dengan profesi ahli gizi dan satu orang analis yang ditugaskan di Puskesmas Kebo 1 namun mengingat keamanan yang kurang baik, Plt Kadinkes Paniai mengambil kebijakan memudahkan ke Puskesmas Pugo.
“Sedangkan satu orang analis yang ditugaskan di Puskesmas Deyatei itu kami pindahkan ke Puskesmas Enarotali, sedangkan satu orang analis ditugaskan di Puskesmas Bibida. Jadi untuk periode kali ini kami hanya dapat empat orang walaupun beberapa sudah usulkan harus 50-an lebih. Tapi itupun syukur, pasti kedepan akan ada yang terbaik,” kata Maria.
Pemenuhan nakes, kata alumni FKM Uncen Jayapura melalui penugasan khusus diutamakan untuk mengisi Puskesmas yang memiliki kekosongan tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan sangat terpencil.
Salah satu nakes lama yang dilepas Dinkes Paniai, Nurul Amalia Azhari dari Puskesmas Pugo mengapresiasi kepada Dinkes dan kepala Puskesmas yang telah bekerja bersama dalam pelayanan kepada masyarakat sehingga telah terwujud misi Kemenkes tentang pemenuhan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil.
“Makasih banyak pihak Dinas dan kepala Puskesmas, sudah kita bekerjasama dan akhirnya kami sudah purna tugas. Paniai memang terbaik,” ucapnya. (*)