Jayapura, (WAGADEI) – Sejak Jumat (10/3/2023) lalu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka atau disingkat menjadi TPN-PB OPM telah menyandera pilot kapten pesawat Susi Air, Philip Mark Mehrtens.
Hari ini, Sabtu (27/5/2023) TPNPB OPM telah meliris video pilot berkebangsaan Selandia Baru itu menyatakan TPN-PB hanya memberikan waktu selama dua bulan semua negara yang lain ikut bicara dengan Indonesia untuk Papua merdeka.
Baca: https://myindonesianews.online/8-dpd-partai-pan-provinsi-papua-pegunungan-mengundurkan-diri/
“Kalau sudah dua bulan, mereka tidak bicara dengan Papua, mereka akan tembak saya,” kata pilot Susi Air Philips Max Martin dalam video singkat yang dirilis TPN-PB OPM dibawah Komando Panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogoya.
Dalam video terbaru itu, ia mengatakan, negara-negara bicara dengan Indonesia untuk mengakui kemerdekaan Papua.
“Negara negara lain harus bicara dengan Indonesia untuk mengakui kemerdekaan Papua, karena saya di kasih hanya dua bulan, kalau tidak saya akan ditembak,” ujarnya.
Dalam pembacaan penyataan sikap, Egianus Kogoya mengaskan negara Amerika, Selandia Baru dan negara lain di dunia segera mendesak Indonesia untuk mengakui kemerdekaan West Papua.
“Negara-negara yang terpengaruh di dunia, seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, Vanuatu segera desak Indonesia untuk mengakui kemerdekaan Papua. Kami rakyat Papua dari Sorong sampai Samarai meminta untuk Indonesia harus mengakui kemerdekaan Papua,” ujarnya.
“Itu sudah, pak Pilot telah mengaku diri bahwa dari negara dari negara Indonesia harus hanya mengaku saja. Jadi negara-negara harus todong Indonesia untuk mengakui saja,” kata Kogoya.
***
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud Md, sempat menyatakan dua kesulitan untuk menyelamatkan warga negara Selandia Baru tersebut. Pertama, menurut Mahfud, menyatakan bahwa Egianus Kogoya cs menjadikan Philips Max Mehrtens sebagai tameng hidup. Kedua, kelompok itu disebut menjadikan perempuan dan anak-anak untuk melindungi mereka. Mahfud pun meminta semua pihak bersabar dalam upaya penyelamatan Pilot Susi Air tersebut.
“Saat ini Pemerintah sedang menyusun langkah-langkah yang tetap menjamin keamanan dan keselamatan sandera serta masyarakat sipil setempat. Saya harap semua pihak bersabar,” ucap Mahfud April lalu dilansir Tempo.