Seorang penginjil muda Papua dihadang petugas bandara Sentani gara-gara khotbah diatas pesawat

Wamena, (WAGADEI) — Salah satu penginjil anak muda Papua di Papua, Idon Pahabol, berkhotbah diatas udara dalam pesawat Trigana Air ketika melakukan perjalanan dari Wamena menuju Jayapura, Rabu (29/3/2023). Begitu tiba di Jayapura, petugas bandara Sentani langsung menghadangnya.

Idon Pahabol adalah salah satu dari sekian banyak penginjil jalanan anak muda Papua yang ada di Papua. Tugasnya mewartakan kebenaran Injil Yesus dimana dan kapanpun kepada siapapun ketika digerakkan oleh Roh Kudus.

10 menit pesawat di udara setelah lepas landas dari bandara udara Wamena pukul 10.00 WIT, Idon berdiri memegang alkitabnya dihadapan para penumpang yang jumlahnya berkisar 40-an orang.

“Mari kita berdoa sebelum saya membacakan salah satu ayat yang terdapat dalam kita Yakobus 4:14 tentang jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan,” katanya sebelum khotbah.

Usai berdoa dan membacakan ayat itu, dalam khotbahnya ia mengatakan, hidup manusia di bumi hanya sementara, seperti Firman berkata ‘hidup seperti uap air yang sebentara saja kelihatan lalu akan lenyap’.

“Karena itu semua penumpang yang saya kasihi jangan melupakan Tuhan. Mari mengandal Dia dalam setiap perencanaan hidup kita selama masih bernafas di bumi ini. Karena bumi ini tidak selamanya akan begini terus. Ketika Tuhan datang semua isi bumi akan lenyap,” ucapnya.

Ia mengajak para penumpang agar mengakui Yesus sebagai satu-satunya Tuhan Juruselamat umat manusia. Sebab, menurutnya, barang siapa yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan tidak akan memiliki keselamatan.

“Tiket menuju sorga hanya satu untuk setiap pribadi. Karena itu percaya Yesus dan mengaku Yesus sebagai Tuhan. Hanya Yesus yang mampu selamatkan setiap orang dari muka bumi yang fana ini,” ajaknya.

Idon kemudian menutup renungannya dengan doa sekaligus mendoakan para penumpang dan perjalanan yang sedang mereka tempuh agar tiba dengan selamat, lalu ia duduk kembali. Renungan dibawah tidak lama, kisaran hanya 10 menit.

Setelah tiba, petugas bandara Sentani menghadang Idon. Tidak tahu ia dihadang untuk ditanya apa. Mengetahui akan dihadang, Idon cepat-cepat bergeser ke pintu kedatangan (keluar), lalu didepan ratusan orang ia berdoa dan bersyukur.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan