Nabire, (WAGADEI) – Penjabat (Pj) Bupati Dogiyai, Petrus Agapa menegaskan, almarhum Yulianus Tebai (28 tahun) yang meninggal dunia akibat ditembak mati oleh aparat keamanan dari satuan kepolisian di perbatasan kabupaten Dogiyai dan Nabire, tepatnya di Totoko Taiga, kampung Tugomani, distrik Siriwo, kabupaten Nabire, pada Sabtu, (21/1/2023) merupakan bukan pemalang jalan ataupun tidak benar jika disebut korban tewas itu merupakan pemabuk di sekitar tempat kejadian perkara tersebut.
“Kami mengklarifikasi bahwa Yulianus Tebai bukan pemabuk atau pemalangan jalan. Namun, dia adalah pegawai honor di Sat Pol PP kabupaten Dogiyai yang hendak pergi ke kebun untuk kerja, demi mencari nafkah hidup dalam rangka menghidupi keluarganya,” ujar Pj Bupati Dogiyai Petrus Agapa.
Hal itu disampaikannya melalui video berdurasi 2.50 menit yang diterima redaksi wagadei.id itu didampingi Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel D. Tatiratu dan Dandim 1705/Nabire, Letkol Inf Anjuanda Pardosi.
Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu menegaskan, penembakan di Dogiyai pada pada Sabtu, (21/1/2023)). Di mana ada insiden penembakan oleh oknum anggota Polri Paniai yang mengakibat masyarakat kita, atasnama Yulianus Tebai meninggal dunia.
“Saya mewakili Polisi sangat menyesalkan hal ini terjadi dan apa yang sudah disampaikan pak bupati. Ia anggota aktif Satpol-PP, bukan pemabuk dan pemalangan jalan tapi menjadi korban perbuatan oknum anggota dan kami mohon maaf,” ujarnya.
Ia mengaku, pihaknya akan lakukan tindakan tegas sesuai dengan perintah Kapolda Papua bahwa oknum anggota tersebut hukumnya wajib dilakukan tindakan tegas.
“Kami tegaskan bahwa oknum bersangkutannya kami sudah tangkap dan sementara pemeriksaan di Polres Nabire,” katanya.
Untuk kedepan, sebagai Kapolres Dogiyai berharap semua pihak dengan bersama-sama bergandengantangan jaga kedamaian. (*)