Nabire, (WAGADEI) – Bupati Nabire, Papua Tengah, Mesak Magai berharap keoada orang Mapiha atau Siriwo, Mapia, Piyaiye, Topo dan Wanggar harus menjadi tuan rumah di Kabupaten Nabire sebagai kabupaten induk yang melahirkan tujuh kabupaten di kawasan Meepago.
“Nabire milik orang Tota Mapiha. Sehingga, jangan menjadi penonton. Namun, harus memiliki rumah pribadi, kebun pribadi. Karena pasar yang ada di Nabire bukan kebun orang Simapitowa,” kata Mesak Magai ketika menghadiri perayaan Natal dan tahun baru oikumene keluarga besar SIMAPITOWA di Graha Bethesda Karang Mulia Nabire, Rabu, (11/1/2023).
Magai mengatakan, orang Mapiha jangan kehilangan identitas dan harus hidupkan harga diri orang Mapiha.
“Jangan hidup dengan hasil main togel, jangan hidup dengan hasil tanpa kerja keras dan jangan biaya anak sekolah dengan hasil main togel tetapi mari melayani orang dengan hasil kerja keras kita,” kata mantan anggota DPR Papua ini.
Pada momen itu selain Bupati Nabire, juga dihadiri Sekda Nabire, para kepala OPD, kepala suku sub rayon SIMAPITOWA Kabupaten Nabire dan Dogiyai beserta ribuan masyarakat di wilayah Tota Mapiha.
Pihaknya mengusung tema “Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” Matius pasal 2 : ayat 12, sub tema “Melalui perayaan Natal keluarga besar SIMAPITOWA kita dituntut untuk senantiasa bijaksana dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan dan pelayanan secara pribadi, keluarga, serta masyarakat. (Mazmur 119:66)”.
Frans U. Magai, ketua panitia perayaan Natal oikumene Simapitowa di Nabire mengatakan, sehati dan sependapat mengikuti ibadah perayaan Natal ini.
“Nenek moyang orang Simapitowa sudah digariskan bahwa harus ada persatuan hal itu telah buktikan melalui kegiatan seperti sekarang ini,” kata Frans.
Pihaknya bersyukur kepada Allah atas persatuan Tota Mapiha sehingga ibadah seperti ini melaksanakan dengan baik. (*)