Jayapura, (WAGADEI) – Massa aksi Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI) memperingati 61 Tahun Trikora pada hari Senin, (19/12/2022).
Aksi tersebut dilaksanakan di depan Kantor PBB Jakarta.
Saat aksi berlangsung, ormas reaksioner NKRI memprovokasi massa aksi Papua dengan merebut poster, spanduk masa aksi Papua depan kator PBB Jakarta, pada hari Senin, (19/12/2022).
Sekjen AMPTPI, Ambrosius Mulait kepada wagadei.id mengatakan, sebelum massa aksi Papua datang, ormas reaksir yang bekerja sebagai Depkolektor Timur di Jakarta sudah berada depan kantor PBB.
“Lalu disusul dengan massa aksi Papua dan solidaritas indonesia mendatangi depan kantor PBB,” ujar Ambrosius Mulait, Selasa, (20/12/2022).
Menurut dia, seusai depan kantor PBB mahasiswa Papua melakukan orasi-orasi politiknya dalam rangka memperingati 61 Tahun Trikora secara damai.
Saat Orasi berlansung ormas reaksioner memulai merepresif, dan pemukulan terhadap masa aksi Papua, dengan merebut, spanduk, poster, merobek.
“Selain tali noken milik massa aksi Papua dikasih putus oleh massa dari ormas,” ucapnya.Aparat yang mengawal massa aksi melakukan pembiaran massa dari ormas menyerang massa aksi Papua.
Jeno Dogomo, salah satu massa aksi menegur aparat yang hendak mengawal pihaknya dengan berkata; “Kami sudah memberikan surat pemberitahuan ke Polrest Jakarta Pusat kenapa aparat membiarkan ormas reaksioner menyerang massa aksi Papua”.
Setelah ditegur, lanjut dia, aparat mulai kendalikan anarkisme ormas reaksioner. “Karena situasi tidak terkendali ormas Depkolektir Timur menyerang massa aksi Papua,” katanya.
Kordinator aksi Ita Penggu membacakan tuntutan; “Mendesak PBB bertanggungjawab pelanggaran HAM di Papua, karena konflik berkepanjangan di papua bermula aneksasi paksa Papua kedalam NKRI”. (*)