Meki Nawipa Pemberi “Warna” Kancah Politik Nasional?

TERLEPAS dari filosofi hitam dan putih, Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang disebut Nusantara. Dari Sabang hingga Merauke dihuni dua ras yakni ras Melayu dan ras Melanesia sebagai penduduk pribumi negara Indonesia. Dalam keseharian hidup di kalangan wong cilik mengidentikan Melayu sebagai Putih dan Melanesia diidentikan sebagai hitam.  Secara kewilayahan Melayu mencakup pulau Jawa, Sumatera, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi. Sementara wilayah Melanesia mencakup Kepulauan Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku dan Tanah Papua.

Bukan soal hitung-hitungan basis politik, namun lebih pada Kebinekaan dan hak yang sama dalam berwarga negara. Dari periode ke periode dalam kanca politik nasional tak pernah terdengar orang Melanesia disebut dalam bursa calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres), baik itu dari NTT maupun Maluku. Apalagi Papua, baru berusia 62 tahun setelah integrasi ke Indonesia sejak 1 Mei 1963 hingga tahun 2025 ini.

Partai Buruh Pemberi Pesan Politik Pertama?

Partai Buruh adalah partai politik baru yang hadir Negara Indonesia yang mengirimkan pesan politik pertama di Indonesia tentang pentingnya kebinekaan dalam bursa politik di kanca nasional. Pesan itu ditujukan pertama kepada dapur-dapur partai politik nasional, dan kedua kepada rakyat Indonesia bahwa ras Melanesia bercirikan kulit hitam dan rambutnya keriting empunyai hak yang sama dalam memimpin bangsa Indonesia. “Apa susahnya!”.

Momentum berharga bagi orang asli Papua khususnya dan ras Melanesia pada umumnya itu dilahirkan tepat pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Partai Buruh di Hotel Tavia, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tanggal 17 Februari 2025 lalu.

Buktinya, pada momentum itu Saud Iqbal selaku Presiden Partai Buruh menyatakan adanya 100 calon presiden dan calon wakil presiden yang nantinya diusung oleh Partai Buruh dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden pada tahun 2029 mendatang.

“Pada rakernas ini akan diputuskan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung partai buruh tanpa koalisi partai untuk Pilpres 2029. Ada 100 nama calon, siapa saja namanya nanti kita umumkan di akhir rakernas,” kata Saud Iqbal pada pembukaan Rakernas II.

Tepat pada tanggal 18 Februari 2025, Saud Iqbal mengumumkan calon presiden dan wakil presiden Indonesia. Satu dari sekian nama yang disebut dalam daftar pencalonan dari Partai Buruh tersebut sunguh mengejut orang Papua. Sebab  satu putra asli Papua masuk dalam nominasi calon presiden 2029, yang diusung Partai Buruh adalah diluar ingatan semua pihak.  Dia adalah Meki Nawipa Gubernur Papua Tengah periode tahun 2025-2030.

Kendati belum finalisasi, keputusan Partai Buruh dinilai sebagai bentuk menghormatan dan sekaligus mengakui Sumber Daya Manusia (SDM)  Papua Melanesia  telah siap untuk memimpin sebuah negara pularis sebesar bangsa Indonesia.

Selain Meki ada sederatan nama yang tak asing  bagi khalayak umumpun ikut disebut. Antaranya, Gibran Rakabuming Raka Wakil Presiden Republik Indonesia, Najwa Shihab Presenter TV, Rocky Gerung Ilmuwan dan lain-lain. Menariknya 100 nama yang disebut adalah keterwakilan dari banyak kalangan. Sebut saja, ada kalangan artis, aktris, politisi, tokoh agama, tokoh Masyarakat, tokoh perempua, jurnalis dan akademisi.

Tidak berlibihan, sikap Partai Buruh dinilai sebagai bentuk pesan politik dan mencoba mengajak  semua partai politik di Indonesia memberanikan untuk keluar dari teradisi politik nasional yang lebih pada paham sentrisme  atau dominasi pulau tertentu.

Netizen Bersuara!

Netizen atau warga internet adalah warga negara yang dalam waktu sekejap selalu mengelilingi dunia melalui jejaringan internet yang tersedia.

Melalui unggahan video berdurasi 1:15 detik di akun tiktok milik @foryoufagenet merilis lima nama mega bintang yang layak calon presiden Indonesia pada tahun 2029 menurut netizen. Putra asli Papua asal suku Mee dari bumi Melanesia, Meki Nawipa kini sebagai gubernur pertama di provinsi Papua Tengah periode tahun 2025-2030 itu disebut-sebut sebagai calon Presiden Republik Indonesia mendatang.

Selain lelaki berpostur tubuh pendek perut agak buncit, berkulit hitam, dan rambutnya keriting itu ada empat nama pun disebut. Diantaranya Gibran Rakabuming Raka Wakil Presiden Republik Indonesia saat ini, Dedy Mulyadi Gubernur Jawa Barat, Adi Amran Sulaiman Menteri Pertanian dan Sultan Bachtiar Najamudin Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Menurut Netizen, Meki Nawipa adala Gubenur Papua Tengah yang memiliki kekuatan representasi  suara timur Indonesia. Simbol kesatraan nasioanal, tokoh muda visioner, dijuliki sebagai Mutiara Hitam dari bumi Cenderawasih.

Untuk Diketahui

Meki sebelumnya sebagai seorang penerbang (pilot). Dilangit antero Nusantara, ia pernah menerbang burung besi berjenis perintis milik beberapa maskapai selama 15 tahun. Kendati demikian, dia banting setir ke dunia politik. Keputusannya itu berbuah manis usai terpilih sebagai Bupati Paniai dengan kemenangan telak dari calon petahana pada Pilkada 2018.

Lima tahun abdikan diri untuk membangun kampung halamannya yakni kabupaten Paniai, Papua. Di pengujung masa kepemimpinannya sebagai Bupati Paniai, Pemerintah Pusat dan DPR RI membagi provinsi Papua menjadi empat provinsi melalui pemberlakuan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022. Provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Selatan dan Papua Pegunungan.

Di konstestasi politik Pemilukada Provinsi Papua Tengah, Meki penuhi hak konstitusinya sebagai calon gubernur  didampingi Deinas Geley Calon Wakil Gubernur, turut diusung sejumlah partai politik yakni, PDI Perjuangan, PAN, PPP, PKN, PBB.  Paslon ini dijuluki sebagai MeGe (Meki – Geley).

Pria kelahiran Enarotali, 6 Mei 1978 itu awalnya diremehkan, tetapi garis tangan berkata lain. Oleh karena kehendak Allah melalui dukungan wong cilik  mengantarkan dirinya menjadi Gubernur pertama dengan kemenangan telak dari empat pasangan calon lainnya.

Meki bersama Wakil Gubernur Deinas Geley kini sedang memimpin Provinsi Papua Tengah setelah Presiden Prabowo lantik bersamaan dengan 960 kepala daerah seluru Indonesia, pada tanggal, 20 Februari 2025 di Istana Negara, Jakarta.

Satu pertanyaan tersisa. Si Hitam dari Indonesia Timur, Meki Nawipa akankah menjadi barometer politik keindonesiaan, dan atau sekaligus pemberi “warna” tersendiri diantara sekian kulit putih atau sawo matang, berambut lolong di kanca politik nasional kendati dinilai terlalu “pagi”?. Jika Tuhan berkehendak, dan dia yang buka jalan, tak satupun orang dapat menghalaginya!

Selamat Ulang Tahun ke 48  Bapak Gubernur Papua Tengah tercinta. Percayalah Tuhan selalu bersama dalam segala karya!  

* Eman You dan Abeth You, tinggal di Nabire, Papua Tengah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan