Wamena, WAGADEI – Gubernur Papua Pegunungan Jhon Tabo mengatakan, dirinya bersama Ones Pahabol akan membangun provinsi itu, sesuai visi-misi, budaya, gereja dan mempertahankan kearifan lokal.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Papua Pegunungan Jhon Tabo, dalam apel perdana di kantor Gubernur Papua Pegunungan bersama Wakil Gubernur Dr. Ones Pahabol, di Jalan Diponegoro Wamena, Jayawijaya, Senin (28/4/2025.
“Kita tidak akan pake budaya orang lain di sini, tapi kita akan pake budaya orang Papua Pegunungan. Serta kita akan bangun mulai dari nol selain dari ini berkolaborasi dengan gereja,” kata Jhon Tabo.
Jhon Tabo pun mengajak semua pihak, untuk bekerja sama membangun Provinsi Papua Pegunungan.
Tabo juga berterima kasih kepada Velix Wanggai, yang sebelumnya menjadi penjabat Gubernur Papua Pegunungan selama setahun.
“Terima kasih ya, ade mantan PJ Gubernur Velix Wanggai. Kita doakan supaya Tuhan memberikan kemudahan dalam pelayanan di Jakarta, juga mewakili orang Papua yang ada di Jakarta,” kata Jhon Tabo
Dia juga mengajak agar merawat aset Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
“Sementara ini kami semua numpang dengan aset milik Pemda Jayawijaya. Karena itu (kita harus) menjaga baik semua aset yang ada,” katanya.
Jhon Tabo menyinggung musibah banjir yang melanda Wamena. Dia mengatakan, musibah banjir ini merupakan ujian, sehingga tidak saling menyalahkan.
Dia juga menyebutkan pemalangan kantor yang dilakukan pegawai karena TPP.
“TPP dibayarkan sesuai kondisi keuangan daerah, apalagi tahun ini ada pengurangan anggaran,” katanya.
Perlu diketahui, katanya selama Penjabat Gubernur ada biaya tambahan karena belum ada MRP, DPRP dan gubernur dan wakil gubernur definitif, namun saat ini membutuhkan banyak anggaran.
“Karena itu, pegawai kabupaten yang pindah ke provinsi (Papua Papua Pegunungan), kita akan kembalikan,” katanya.
“Jangan demo-demo. Ini cara dan budaya kurang baik. Kekurangan kami kekurangan saudara-saudara. Bicarakan baik, kami bukan antikritik tapi kami suka dikritik. Tolong sampaikan dengan etika,” katanya.
Dia mengatakan, dirinya berlatar ASN sehingga paham terkait persoalan yang dihadapi ASN.
“Sehingga semua mohon jangan suka demo dan kritik tanpa solusi,” katanya.
Ia juga mengatakan, saling menghargai antara senior dan junior.
“Yang baru jangan ngotot, selain PNS juga ada wiraswasta. Sekolah itu tidak harus menjadi PNS, lebih baik jadi wiraswasta banyak nikmati uang. Jangan hanya mau jadi ASN kita ribut selalu. Jadi ASN gaji berapa sih? katanya lagi.
Gubernur Jhon Tabo juga menekankan kedisiplinan bagi pegawai.
“Jam 7.15 harus apel dan jam 7.30 harus ada di kantor. Kita melayani rakyat karena mereka sudah menggaji kami,” katanya.
“Penertiban ASN menjadi fokus, bagi ASN yang belum pernah ikut eselon 4 langsung ke eselon 3 kita akan kembalikan. Sama juga eselon 2, sebagai tenaga ASN kabupaten kami akan kembalikan karena kabupaten juga kekurangan SDM. Sedikit lagi pemekaran dan walikota saat ini sedang dibahas di DPR RI Komisi II, sehingga ASN akan terbagi ke kabupaten-kabupaten,” katanya.
Dia mengatakan, ASN yang golongan 2 segera kuliah sore di sini ada kampus untuk mendalami pengetahuan juga untuk golongan atau menambah penghasilan atau perbaikan nasib.
Sekarang wajib belajar Komputer dan laptop, kita tidak akan pake konsultan yang abunawas itu, yang akan pake konsultan itu kami akan MoU dengan BPKP atau BPK instansi yang resmi untuk pendampingan.
Untuk jadi kepala Dinas Eselon II minimal (golongan) 4B, Kabid (golongan) 4A.
“Kita akan tertibkan sesuai aturan ASN supaya tidak ada kecurigaan, tidak ada istilah tumpang tindih. Sebelum kita memulai pekerjaan ini mari kita mengucap syukur kepada Tuhan,” katanya.
Sebentara itu Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol mengatakan, disiplin pribadi menjadikan sebagai DNA.
Menurut Ones Pahabol, Gubernur Jhon Tabo merupakan salah satu senior kita, sehingga apa yang disampaikan menjadi landasan awal bagi kita semua.
“Menjadi diri sendiri lebih penting, jangan menjadi orang lain, kami menjadi pelayan masyarakat, kami ditunggu masyarakat,” katanya. (*)