Selamat jalan Yones Douw- sang advokator ulung dan pahlawan kemanusian tanah Papua

Nabire, WAGADEI – Yones Douw adalah seorang pekerja kemanusiaan yang hebat. Tokoh masyarakat Papua, John NR Gobay menyebut, kenal Yones Douw sejak tahun 2003 di Nabire, bertemu ketika dilakukan diskusi-diskusi tentang pendulangan emas di daerah Baya Biru dan sekitarnya yang kemudian membuat keduanya menjadi akrab hingga ajal menjemput Douwbo (sebutan Yones) pada hari Minggu, (2/2/2025).

“Selamat jalan Noneku (saudaraku), sang advokator ulung, pahlawan kemanusian tanah Papua, kepergianmu yang kilat ini seperti mimpi yang tidak pernah disangka-sangka antara sadar dan tidak sadar, antara benar dan tidak benar, kepergianmu ini membawa duka yang mendalam di tanah Papua,” kata John NR Gobay kepada wagadei.id, Senin, (3/2/2025).

Gobay mengenang sejumlah kasus yang ditangani yakni kasus kelapa sawit dari PT Nabire Baru di Nabire, bersama dengan masyarakat suku Yerisiam Gua, di bawah komando mendiang SP Hanebora.

“Kami bersama-sama terlibat dalam advokasi, sehingga kami bisa mendorong kasus sampai di PTUN Jayapura dan sampai juga di RSPO,” katanya.

Banyak kasus kekerasan dan pelanggaran HAM di sekitaran wilayah Mepago adalah pekerjaan-pekerjaan rutin yang selalu dikerjakan oleh Yones bersama dengan pekerja kemanusiaan dari komunitas masyarakat sipil Papua.

“Beliau orang hebat yang bekerja tanpa kenal lelah. Yones orang yang sangat tegas dan prinsip, dia akan katakan benar bila benar dan salah bila itu salah.
Walaupun itu teman baik walaupun itu saudara Yones adalah orang yang tidak segan-segan menegur bila kita melakukan sebuah kesalahan,” ujarnya.

Untuk pekerjaan kemanusiaan, biar malam sekalipun biarpun itu hujan sekalipun Jones tetap akan jalan, walaupun dalam kantong yang tidak ada uang tapi modal nekat pasti akan berjalan, Yones selalu percaya bahwa di setiap ujung jalan Tuhan menaruh berkat untuk pekerjaannya yang mulia.

YOnes juga adalah seorang sahabat yang baik yang sangat perhatian kepada teman-temannya yang selalu berkunjung dàñ selalu mau mendengarkan keluhan dari rekan-rekannya seperjuangan.

“Yones juga adalah seorang bapak yang baik beliau sangat rajin mencuci pakaian, masak dan juga mengurus rumahnya dan juga mengurus ternak peliharaannya, serta juga kebun. Dia adalah seorang sosok ayah yang baik, Yones adalah seorang yang penyayang kepada perempuan, dia sangat mencintai istrinya dan karena itu dia selalu membantu pekerjaan-pekerjaan dari istrinya,” ucapnya.

Yones, lanjut dia, adalah seorang sosok ayah yang bertanggung jawab bagi anak-anaknya walaupun dia tidak memiliki pekerjaan tetap, namun setiap kebutuhan anak-anaknya atau ada persoalan anak-anaknya Yones selalu mau berusaha untuk mencukupi dan juga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

“Beberapa advokasi kami telah lakukan bersama dengan Yones dan juga dengan teman yang lainnya yang ikut memberikan dukungan kepada pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bersama oleh para komunitas masyarakat sipil Papua,” katanya.

Yones juga adalah seorang sosok yang susah mempercayai orang, beliau hanya dapat mempercayai beberapa orang yang menurut beliau bisa dipercaya, tetapi Yones juga adalah seorang humoris jadi ceritanya pasti akan membuat orang sekelilingnya merasa nyaman dan tertawa.

Yones sebagai seorang anak pendeta, dia juga adalah seorang aktivis gereja yang sangat aktif beliau sangat aktif dalam semua kegiatan-kegiatan gereja baik di tingkat Sinode Gereja Kemah Injil “Kingmi” di Tanah Papua, di tingkat klasis maupun di tingkat jemaatnya.

“Terakhir kali kami bersama-sama dengan advokasi kasus Paniai berdarah Desember 2014, banyak dinamika yang berkembang dan juga oleh karena kelambatan proses membuat Yones juga cukup kecewa, dengan kelambatan proses hukum yang terjadi, sehingga dia sampaikan kepada saya; Onei, Saya tidak percaya proses hukum dalam negara Indonesia ini. Terjadi pada siang hari, banyak tim sudah datang tapi mereka belum proses dalam waktu satu tahun ini,” ujarnya mengenang.

Tetapi Yones tidak selalu patah semangat, Yones selalu lantang berbicara tentang kasus Paniai. Oleh karena itu, pulalah kemudian pemerintah Republik Indonesia mendorong secepatnya dan kasus Paniai disidangkan di Pengadilan Negeri Makassar oleh pengadilan HAM yang dibentuk oleh negara, walau banyak isu menyesatkan, fitnah dan lain-lain yang tidak ada buktinya kepada keduanya.

“Proses peradilannya berjalan walau saksi yang hadir terbatas karena takut dengan isu-isu yang berkembang, entah oleh siapa akibatnya putusan pengadilannya. Sungguh mengecewakan keluarga korban, tetapi bahwa kasus itu telah tiba di pengadilan Itu adalah sebuah kerja keras dari orang seperti Yones Douw,” katanya.

Yones juga mempunyai banyak sahabat dan relasi di tanah Papua mulai dari Sorong sampai Merauke yang membuat dia cukup banyak memperoleh informasi dari mana-mana dari Merauke sampai di Sorong, informasi yang lengkap yang patut dipercaya, dia bukan hanya bekerja untuk wilayah Meepago tapi juga dia bekerja untuk wilayah-wilayah lain di tanah Papua.

“Kerja dengan modal semangat dan konsisten walaupun kantong kering tanpa gaji tetap, namun ditopang oleh teman dan rekan kerja, demi kemanusiaan selalu siap bekerja dan juga percaya bahwa setiap ujung jalan Tuhan selalu menaruh berkat dan dia aktif dalam kegiatan gereja,” ucapnya.

“Ini yang patut kita ingat dan kita pelajari bagaimana kita melakukan advokasi terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM di tanah Papua, seperti seorang Yones yang selama ini membuktikan dirinya bagi tanah dan manusia Papua,” katanya. (*)

Pos terkait