Nabire, WAGADEI – Massa aksi demontrasi peringatan New York Agreement pada Kamis, (15/8/2024) dibubarkan paksa oleh gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri di Nabire. Pembubaran paksa tersebut disertai dengan pengejaran dan mengeluarkan tembakan gas air mata serta tembakan senjata.
“Titik aksi di pasar Karang Tumaritis Nabire melaporkan diri sejak jam 07.00 WP pagi telah melaksanakan orasi, namun pihak kepolisian duluan telah menempati dengan memarkirkan tiga unit mobil Sabhara,” kata salah satu massa aksi, Amos Pigai kepada wagadei.id.
Jam 08.47 WP, kata Pigai, massa aksi kumpul sama-sama di jalan masuk Gereja Jemaat Efata Karang Barat. “Mereka (polisi) maju untuk mengejar kami sambil membuang gas air mata,” katanya.
“Setelah itu kami mengikuti jalan arah bagian bawa Karang Barat, pas jam 8.49, aparat keamanan melepaskan tembakan senjata lalu salah seorang Nofir Pigai (23) kena tembakan di tangan bagian tengah,” ujarnya.
Menurut dia, aparat gabungan masih mengejar massa aksi di komplek warga Karang Barat seraya membuang gas air mata hingga jam 08.55 WP.
“Dan aparat keamanan saat ini mereka masih mengajar di lorong-lorong rumah dengan lepas gas air mata dan peluru,” ujarnya.
Akibat dari tembakan itu, lanjut dia, masyarakat di sekitar kompleks Karang Barat sangat panik dan berlarian dari rumah mereka sendiri.
“Dan saat ini juga kami masih dikejar oleh aparat gabungan TNI-Polri di kompleks Karang Barat dengan lepas 10 kali tembakan peluru, satu orang yang kena peluru tembakan dari pihak aparat gabungan TNI-Polri di bagian tangan kiri tengah,” ucapnya.
Di kesempatan itu salah seorang mama di pasar Karang Tumaritis mengatakan para pedagang juga dipaksa bubarkan oleh polisi.
“Salah seorang aparat keamanan kepada kami mama-mama bahwa hari ini kamu pulang kamu punya anak-anak ini bikin rusak di sini,” katanya menirukan ucapan seorang anggota Polisi.
“Kami seluruh mama-mama penjual di pasar Karang juga sempat dibubar karena Polisi membuang gas air mata berturut-turut hingga masa aksi dikejar di bagian Karang Barat,” katanya.
Sementara di sekitar Wonorejo juga saling melempar antara aparat keamanan dan massa aksi. Seperti di mata jalan masuk SMA YPKB Ipaiye dibakar ban mobil. Sejumlah aparat keamanan tiba di tempat kejadian lalu mengeluarkan tembakan gas air mata ke arah massa aksi yang berlari ke arah bawah.
Kasat Reskrim Polres Nabire, AKP. Bertu Harydika Eka Anwar yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait penanganan aksi tersebut tidak memberikan respon balik. (*)