Masyarakat Debei kecewa atas pengalihan listrik ke kampung lain

Nabire, WAGADEI – Pemasangan tiang dan kabel listrik dari PLN Deiyai telah dilakukan di daerah Debei.

Namun baru-baru ini terjadi pengalihan listrik ke kampung Kebodagi. Masyarakat setempat bertanya-tanya apa gerangan yang terjadi. Mereka bahkan langsung menemui pihak PLN Deiyai di Waghete, ternyata ada oknum yang namanya enggan disebutkan notabene berasal dari daerah Debei mengatasnamakan intelektual Debei datangi kantor PLN di Waghete mengonfirmasi bahwa dari kampung Digibagata ke arah perbatasan antara Deiyai dan Dogiyai tidak ada penghuni masyarakat.

Hal itu dikatakan tokoh pemuda Debei, distrik Tigi Barat, Deiyai, Papua Tengah Sepy Auwe bahwa dengan pernyataan seorang oknum itu secara sepihak PLN alihkan ke kampung lainnya.

“Maka tiang dan kabel listrik ini dialihkan ke kampung Kebodagi dan Wagomani. Jadi ini diungkapkan langsung oleh pihak PLN Deiyai saat kami temui,” kata Sepy Auwe kepada wagadei.id dibalik selulernya, Senin, (29/7/2024).

Sepy Auwe menegaskan pengalihan arus listrik dari kampung Digibagata ke kampung Kebodagi dan Wagomani dengan iming-iming di belakang Debei tak ada orang kecuali hutan belantara.

“Ini terjadi bulan bulan Juni awal 2024 lalu. Padahal pihak PLN sudah membuat peta untuk tanam tiang dan kabel listrik,” ujar Auwe.

Atas kejadian itu, oknum asal Debei melukai hati warganya sendiri. Pasalnya dengan argumen yang tidak benar telah meyakinkan pihak PLN, sementara warga Debei hingga batas kabupaten Dogiyai.Pihaknya mempertanyakan apa motif dari oknum itu hingga mengalihkan arus listrik. “Tidak sesuai dengan keinginan masyarakat yang ada, ini tindakan yang merugikan masyarakat setempat. Seharusnya seorang intelektual berpikir secara logisnya,” ujarnya.

“Maka kami berharap pihak berwenang tindak tegas agar supaya tidak terjadi lagi seperti yang terjadi saat ini,” ucapnya.

Ia mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas oknum tersebut sehingga bakal memarahi agar kelak tidak terulang lagi. “Kami marah keras terhadap oknum tersebut itu, apabila terulang lagi kami akan turun ke PLN untuk mempersoalkan hal itu,” katanya.

“Dan kami ingin memberitahukan kepada PLN Deiyai juga bahwa harus melakukan sesuai program pemerintah pusat yang menjalankan kegiatan penanaman listrik itu. Tidak mengganggu seperti yang sebelumnya yang terjadi karena risikonya dampak pada seluruh daerah Debei,” ujarnya.

Ia menambahkan masyarakat dari dua kampung sudah sepakat melapor ke pihak PLN bahwa sementara arus listrik tidak dijalankan atau dihentikan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan