Bersama Course-Net, Kominfo Nabire bikin pelatihan web desain dan digital marketing

Nabire, WAGADEI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nabire, Papua Tengah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Course-Net yang berbasis di Jakarta menggelar pelatihan website desain dan digital marketing.

Pelatihan ini merupakan angkatan pertama melibatkan putra dan putri daerah asli Nabire berlangsung di hotel JDF Nabire sepekan, (22-27/7/2024).

Plt Kepala Dinas Kominfo Nabire, Yermias Degei mengatakan para peserta direkrut melalui proses yang cukup lama. Sehingga pihaknya memfokuskan melatih orang asli Papua asal Nabire.

“Karena mereka ini sebagian besar sudah memiliki usaha, ada produk-produk yang mereka sudah hasilkan dan beberapa memang memiliki komitmen untuk membuat usah kedepan,” kata Yermias Degei kepada wartawan usai pembukaan kegiatan.

Degei berharap, peserta bisa memasarkan produk mereka dan ini dengan kemampuan yang dimiliki sehingga menjadikan pekerjaan mereka dan urusan lainnya sebagai bekal dalam kehidupan.

“Misalnya mereka mau pasar-pasarkan produk mereka baik itu melalui facebook, instagram, whatsApp, twitter, telegram dan tik-tok agar mereka bisa pasarkan bagian dari itu,” katanya.

Bupati Nabire Mesak Magai yang diwakili Assisten I Setda kabupaten Nabire, La Halim dalam sambutannya mengatakan, sekarang sudah berada di zaman era teknologi digitalisasi. Oleh karena itu, generasi muda terlebih khususnya anak-anak asli Papua asal dari Nabire perlu melatih diri tentang digital marketing dengan baik.

“Kami berharap melalui pelatihan web design dan digital marketing ini anak-anak asli Papua OAP di Nabire meningkatkan usaha untuk meningkatkan promosi di bidang masing-masing yang kaa di latih oleh narasumber,” ujar La Halim.

Kegiatan tersebut, kata dia, merupakan salah satu bidang teknologi digitalisasi untuk membuka usaha untuk mempromosikan atau memasarkan produk yang dihasilkan dari anak-anak asli Papua OAP di Nabire untuk memudahkan iklan layanan pada masyarakat untuk memudahkan kehidupan sehari-hari.

“Untuk itu, saya berpesan kepada seluruh peserta pelatihan khusus orang asli Papua asli Nabire bahwa inilah saatnya kesempatan untuk mulai mempelajari dan mempromosi usaha produk masing- masing melalui, website, facebook, IG dan beberapa aplikasi sosial media lainnya,” katanya.

Manfaatkan dana Otsus untuk bina para pemuda Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) Nomor 2 Tahun 2021 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 21 tahun 2001 tentang pembentukan provinsi Papua ini diberikan kepada orang asli Papua OAP.

Yermias Degei mengatakan, para sarjana kini sebagian besar nganggur padahal mereka miliki keterampilan yang baik. Karena itu, ia memaksimalkan dana Otsus guna melakukan pelatihan web design dan digital marketing kepada anak asli Papua di Nabire untuk bersaing di pasar-pasaran melalu web design dan digital marketing.

“Karena kebetulan kita di Kominfo adanya dana Otsus, maka kita manfaatkan melatih anak-anak asli Papua asal Nabire di bidang IT, khususnya di bidang khusus digital marketing dan web desain ini,” ujarnya.

“Saya berpesan kepada seluruh 24 peserta pelatihan yang akan mengikuti pelatihan nantinya terus meningkatkan dan menerima materi untuk meningkatkan kualitas kemampuan bersaing dalam pasar-pasaran melalui bidang usah masing-masing produk yang sudah di miliki,” kata Degei.

Ia juga berharap kepada rekannya OPD di kabupaten Nabire yang akan membutuhkan promosi atau website, maka harus siapkan anak-anak asli Papua supaya mereka ini yang mendapatkan untuk membuat website dan promosi tertentu dari pemerintah.

“Atau misalnya membuat iklan-iklan layanan melalui masyarakat lewat media sosial,” katanya.

Mantan wartawan majalahselangkah.com ini mengucapkan terima kasih kepada Bupati Nabire Mesak Magai atas dukungannya terhadap pelatihan tersebut.

“Kami juga meminta juga kepada pak bupati Nabire terus mendukung juga di angkatan berikutnya juga. Sebab kami anggap Otsus ibarat sekolah, kita mau kaderkan soalnya yang terdaftar ada 247 orang asli Papua. Tetapi kan kami seleksi sesuai persyaratan yang ketentuan pengetahuan dasar data dan segala macam lainnya,” ucapnya.

Pemprov Papua Tengah juga bersinergi Yermias Degei meminta kepada para OPD di jajaran pemerintah provinsi Papua Tengah juga bisa melihat kreativitas yang dimiliki para pemuda dan pemudi asli Papua, sebab antuasias anak-anak muda saat dibukanya pendaftaran cukup besar.

“Karena mereka juga ada sebagian besar dari sarjana. Itu menunjukkan bahwa kita punya sarjana yang menganggur ini mereka memang membutuhkan kesempatan untuk kegiatan semacam begini,” kata Degei.

Seperti di Nabire, lanjut dia, ada potensi wisata dan budaya serta potensi-potensi yang lain. Sehingga ini mereka bisa pasarkan, karena itu para peserta akan mengarahkan dari awal untuk bidang usah dan bidang lainnya.

“Saya juga berharap pentingnya berkolaborasi antara Bank Papua, BRI, Bank Mandiri dan BNI serta kolaborasi dengan teman-teman organisasi perangkat daerah misalnya mengelola pariwasata,” ucapnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan