Kontak Tembak Terjadi Lagi di Intan Jaya, TPN-PB Bilang TNI Polri Duluan Cari Gara

Yosua Maiseni selaku komandan operasi umum Kodap VIII TPNPB OPM West Papua Army (WPA) - Ist

Jayapura, WAGADEI – Kontak tembak senjata antara TPN-PB OPM dengan TNI dan Polri kembali terjadi lagi di Sugapa, ibukota kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pada Jumat, (1/3/2024) jam 12.00 WP. Menurut Yosua Maiseni selaku komandan operasi umum Kodap VIII TPNPB OPM West Papua Army (WPA), pihaknya menembak mati dua anggota Brimob yang berada di area Mamba dan Bilogai. Pihaknya klaim satu anggota Brimob terkena peluru di bagian kepala dan lainnya terkena peluru di bagian leher bertempat di pos Satgas Sugapa.

Yosua Maiseni mengatakan, sebenarnya pihaknya tidak melakukan serangan senjata namun tidak terima dengan kelakukan TNI Polri melakukan penembakan terhadap dua warga sipil bernama Selli Maiseni (17) dan Mikalon Yoani (26) pada Kamis, (29/2/2024) kemarin hingga keduanya luka serius di paha dan tangan.

“Kenapa TNI Polri tembak warga sipil yang tidak tahu apa-apa hingga terjadi luka-luka serius. Kami ganas dengan kelakuan TNI Polri, mereka yang cari gara kami jadi kami baku tembak dengan alasan pembalasan penembakan kepada warga sipil atas nama Selli Maiseni dan  Mikalon Yoani,” kata Yosuwa Maiseni, Jumat, (1/3/2024).

Maiseni menjelaskan, hal serupa yang kerap dilakukan oleh aparat TNI dan Polri justru menjadi memancing amarah terhadap pihaknya, artinya TPN-PB menginginkan agar warga sipil harus sama-sama lindungi.

“Kami pasukan TPN-PB di bawah komanda West Papua Army mau TNI dan Polri lawan kami saja, tidak dengan korbankan warga sipil. Jadi kita sama-samamenjaga warga sipil, tapi kemarin TNI dan Polri tembak maka kami hari ini masuk medan perang di ibukota kabupaten Intan Jaya,” ungkapnya.

Panglima Tertinggi WPA, Jenderal Demianus Magai Yogi sebagai penanggungjawab dari tiga sayap militer  yakni Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB), Tentara Revolusi West Papua (TRWP) dan Tentara Nasional Papua Barat (TNPB) membenarkan insiden Intan Jaya. Dia bilang pihaknya telah diam agar warga bisa melaksanakan pemilihan umum namun TNI Polri sengaja menciptakan konflik dengan menembak dua warga sipil asli Intan Jaya sehingga patut dicurigai apa kepentingan TNI Polri berada di Intan Jaya selama ini.

“Kami kan diam diri, karena kolonial Indonesia bikin Pemilu tapi pada saat situasi pemilihan legislatif maupun pemilihan  presiden, ternyata kolonial TNI Polri tidak hargai demokrasi Indonesia. Mereka sendiri sengaja ciptakan konflik saat pesta demokrasi dengan adanya kepentingan pribadi,” kata Yogi.

Atas penembakan ini, lanjut dia, pihaknya tegaskan bertanggung jawab walaupun dua warga sipil jadi korban tanpa adanya tanggung jawab dari TNI dan Polri.

“Yang salah itu TNI dan Polri, kami lagi tenang tapi mereka tembak warga sipil jadi kami serang balik. Di sini sudah terlihat jelas bahwa TNI Polri ada di Intan Jaya untuk habisi semua orang asli Papua demi kepentingan mereka, apalagi saat Pemilu kolonial ini,” katanya.

Kapolres Intan Jaya, AKBP. Afrizal Asri yang dikonfirmasi juga membenarkan adanya kontak tembak tersebut terjadi dengan TNI yang berada di Pos Mamba 330 Kodim Apter dengan KKB. Ia mengaku korban sebanyak dua orang masing-masing satu orang TNI Raider 330 dan satu orang Masyarakat, namun tak menjelaskan apakah meninggal dunia atau masih hiduop.

“Untuk korban satu orang dari TNI Raider 330 dan satu orang masyarakat. Sudah dievakuasi ke Timika dengan helikopter TNI tadi siang. Pukul 14.32 WIT helikopter TNI telah takeoff,” katanya melalui pesan WhatsApp. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *