Nabire, (WAGADEI) – Sekretaris Jendral (sekjen) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Sekjen Kemenlu RI), Didik Eko Pujianto mengajak kepada mahasiswa Universitas Satya Wiyata Mandala (Uswim) Nabire, Papua Tengah agar wajib berpikir secara global, bukan hanya berpikir suatu daerah atau provinsi saja.
Hal itu dikatakan Didik Eko Pujianto saat menyampaikan kuliah umum di lingkungan kampus Uswim Nabire, Senin, (21/8/2023).
“Kalau mahasiswa bukan hanya berkutat dalam kotak kecil, apalagi hanya berpikir di Nabire. Jangan hanya di Nabire, jangan hanya di Papua, jangan juga hanya di Indonesia tapi bertindak secara global,” ujar Didik Eko Pujianto.
Ia beralasan bahwa kompetisi seorang mahasiwa tidak hanya menarik estafet 1 kali 400 meter tetapi jangka dengan dunia-dunia lain.
Kuliah umum dengan teman ASEAN, Tantangan Global dan Peran Politik Luar Negeri RI itu dihadiri pimpinan perguruan tinggi swasta yang telah lama berdedikasi terhadap sumberdaya manusia Papua asal wilayah adat Meepago dan mahasiwa baru itu, Pujianto mengaku, dirinya tidak hanya melaksanakan di Papua, namun digelar seluruh tanah air Indonesia.
“Jadi dalam setiap provinsi dapat satu universitas, untuk Papua Tengah terpilih di Uswim Nabire,” ucapnya.
Ia menjelaskan setiap mahasiswa baru maupun lama di kampus Uswim semangat dalam belajar, semangat dalam mengenali kawasan, dan semangat dalam mengenali dunia agar orang tidak menyebut hanya jago kandang.
“Karena ASEAN memiliki sepuluh negara, kita akan bicara dalam materi bagaimana menghadapi ASEAN, apa saja yang harus kita persiapkan, caranya bagaimana dan seterusnya. Apalagi kita melihat dunia yang lain, teknologi semakin maju, ekonomi semakin kompetitif, kemudian juga sumber daya alam semakin menipis dan lain sebagainya,” ujar dia.
Wakil Rektor I, Johanis M. Ramandey meminta kepada setiap mahasiwa harus manfaatkan dan belajar dalam setiap hari tanpa henti-hentinya.
“Manfaatkan kesempatan ini karena kita belajar tidak ada dalam ruangan segi empat saja tetapi di mana kita beraktivitas musti kita belajar, sehingga moment ini juga kita belajar,” kata Ramandey.
Ia juga berharap agar para mahasiswanya untuk mendapatkan informasi yang baru guna menggenapi kata-kata bijak; “Tidak ada hal yang kita lewati tanpa perbuatan pengetahuan yang kita miliki”.
“Setiap hari harus bertambah jangan berhenti sampai disitu dan belajar itu dimana saja,” ujarnya. (*)