Wamena, (WAGADEI) – Himpunan Mahasiswa Kabupaten Jayawijaya (HMKJ) kota studi Wamena menilai pemerintah kabupaten (Pemkab) Jayawijaya pasalnya tak memperhatikan secara serius terhadap kegiatan yang dilakukan wadah tersebut.
Padahal menurut Opinus Asso, Ketua HMKJ Wamena, pihaknya merupakan sumberdaya manusia di masa mendatang untuk kabupaten Jayawijaya.
Untuk saat ini, kata dia, pihanya sangat membutuhkan dukungan moril maupun material dari pemerintah daerah, sebab mahasiswa merupakan aset Kabupaten Jayawijaya kedepan.
“Aset itu bukan soal bangunan fisik seperti kantor bupati yang megah, tapi sejatinya aset itu investasi sumberdaya manusia maka lemerintah harus lebih perhatikan SDMnya secara serius, karena kami adalah aset kabupaten Jayawijaya kedepan,” kata Opinus Asso.
Hal itu dikatakan Asso lantaran belum pernah ada perhatian dari pemerintah dalam berbagai kegiatan yang dilakukan pihaknya untuk kemajuan mahasiswa.
“Kami jujur saja kadang terkendala dengan biaya atau dana. Pemerintah sebagai orang tua kami, tentu melihat kegiatan mahasiswa secara serius, selenggarakan wadah ini,” kata Opinus Asso usai melakukan pembukaan penerimaan Mahasiswa Baru (Maba) tahun 2023 di aula GKII Efata Wamena, Kamis, (3/7/2023).
Diminta kepada pemda selesaikan tunggakan dalam kegiatan selama tiga hari.
“Kami sudah sampaikan ke asisten dua yang telah hadir dalam kegiatan pembukaan, dan infonya akan diteruskan kepada pak Bupati Jayawijaya,” katanya.
Pada penerimaan mahasiswa baru itu kurang lebih 175 orang ikut kegiatan maba tahun 2023, kebanyakan tak ikut karena kekurangan dana.
“Semua mahasiswa yang ikut maba, dari 11 kampung yang di Wamena dan 40 distrik se Kabupaten Jayawijaya,” katanya.
Ia menduga pemda tak perhatikan pihaknya karena mahasiswa dan pelajar Jayawijaya dianggap sekolah di Wamena adalah lokal. “Padahal kami sama -sama aset Jayawijaya,” ujarnya.
Asisten II Setda Kabupaten Jayawijaya, Lekius Yikwa mengatakan pemda mengharapkan mahasiswa baru yang akan diterima di wadah HMKJ dan 11 kampus di Wamena terus tingkatkan kebersamaan antara satu kampus dengan kampus yang lain.
“Pemda berharap semua mahasiswa dapat saling kerja sama, dan belajar fokus pada kampus masing-masing karena mahasiswa merupakan ujung tombak, juga menghargai pada senior,” katanya.
Sebagai generas muda juga akan meneruskan terhadap kehadirian Provinsi baru, diminta tak mengkuti hal-hal merugikan diri sendiri.
“Provinsi baru itu untuk anak-anak sehingga jaga diri, tidak terlibat dengan miras dan narkoba karena akan merugukan masa depan. 11 kampus yang ada di Wamena kami mendukung penuh, sebab itu aset manusia masa depan daerah,” katanya. (*)