Jayapura, (WAGADEI) – Greenpeace nasional menggelar kelas politik bersama sejumlah mahasiswa Papua yang tinggal di sejumlah asrama mahasiswa Papua, organisasi gerakan lingkungan, BEM mahasiswa dan jurnalis Papua di kota Jayapura.
Kegiatan ini digelar di susteran Maranatha Perumnas 1 Waena Kota Jayapura, Senin, (31/7/2023) dan (1/8/2023).
Arie Rompasz, ketua Tim kampanye hutan Greenpeace Indonesia mengatakan pihaknya melakukan lakukan kegiatan ini karena melihat sejumlah masalah sosial harus diambil guna melihat rekam jejak.
“Bagian dari pengetahuan politik penting bagi masyarakat, terutama kelompok-kelompok muda untuk mengetahui bahwa keputusan- keputusan politik itu berkaitan dengan pustakan- pustakan lingkungan atau pustaka itu banyak belasar dari politik hingga masalah-masalah ini harus struktural. Itu sehingga solusi-solusi yang diam itu harus ambil akar masalah dan pengetahuan harus disebarkan khususnya anak muda Papua,” katanya.
Bagi dia, anak muda Papua saat ini dapatkan beban lebih berat di mana hidup di tengah kerusakan lingkungan hingga kebijakan-kebijakan bisu lingkungan ini tidak ubah secara profesi dan mengasa kepada masalah,” katanya.
Pelatihan-pelatihan seperti ini, kata dia, sebenarnya sudah dilakukan beberapa tempat seperti di Jakarta, Kalimantan, Jawa dan Sorong. “Tapi saat ini di Jayapura. Dari kegiatan ini kami mau membangun supernya pemahaman yang sama,” katanya.
“Jadi harapan adalah terbangunnya solidaritas perjuangan terhadap perlindungan termasuk hak asasi manusia dan juga demokrasi yang hari ini sudah ditangani oleh solidaritas,” ucapnya.
Kelas ini kata dia, guna dilakukan untuk melihat jejak para politikus karena politik ini juga kedudukan posisi-posisi pemilu demokrasi seharusnya menjadi demokrasi rakyat Indonesia.
“Kami berharap pengetahuan- pengetahuan yang dapat selama kelas ini bisa menjadi pengetahuan dan itu bisa meningkatkan kesadaran kita terkaitan dengan masalah-masalah lingkungan yang berkaitan dengan isu isu politik, dan kedepannya kami akan membangun pengetahun,” katanya.
Andrenus Tambiama Werr, salah satu peserta kegiatan mengatakan, dirinya berharap agar dari kegiatan ini harus ada tindakan lanjut, paling tidak pelatihan.
“Kita musti melihat perkembangan di Papua, salah satunya tentang investasi besar-besaran. Sekarang ini menjadi pergerakan untuk memajukan teman-teman mahasiswa dan para aktivis yang bagaimana melihat Papua kedepan. Setelah kegiatan ini kita bisa bikin sesuatu sesuai bidang masing masing,” kata dia. (*)