Wamena, WAGADEI – Hasil pengumuman kategori dua atau dikenal dengan sebutan K2 honorer di Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan tahun 2023 tidak sesuai usulan organisasi perangkat daerah (OPD).
Ketua Forum Peduli Pembangunan Kabupaten Lanny Jaya (FPP-KLJ) Hernison Kogoya kepada wartawan di Wamena, Kamis (27/4/2023) menegaskan, pihaknya menilai ada permainan oknum tertentu di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lanny Jaya.
“Sebagai bentuk kekecewaan para pelamar sempat lakukan keributan di kantor BKD maupun terhadap pegawai BKD setelah melihat dan membaca hasil pengumuman K2 secara resmi oleh BKD di berbagai group WhatsApp,” kata Hernison Kogoya.
FPP-KLJ mengaku sebagai media kontrol di segala aspek pembagunan kabupaten Lanny Jaya meminta BKD tinjau ulang hasil pengumuman K2 tahun 2023.
“Hasil yang disampaikan BKD tidak sesuai usulan di masing-masing OPD terjadi perubahan tanpa tidak diketahui pelamar K2. Sebelum keluarkan hasil mestinya harus sampaikan kepada pelamar secara umum agar ada kekurangan bisa dilengkapi, ada yang tidak sesuai ketentuan usul kembali dari OPD tersebut,” katanya.
Selain itu hasil yang disampaikan BKD tidak sesuai hasil yang dikeluarkan tanggal 17 September 2021.
“Ada terjadi otak atik nomor urut, kemudian banyak orang baru tidak sesuai hasil Tangal 17 sebtember 2021 lalu,” katanya.
Tenaga honorer yang diangkat sebagai pegawai ASN melalui K2 kebanyakan aktif sejak awal kepemimpinan Bupati Befa Yigibalom sampai sekarang.
“Mereka yang honor di setiap OPD seperti Satpol PP sejak awal Befa jadi bupati sampai sekarang, kemudian ada beberapa dinas lain hal yang sama,” ujar dia.
FPP-KLJ minta mengundurkan diri bagi pelamar K2 masuk melalui pintu belakang.
“Mewakili pelamar kami sampaikan bahwa lebih baik mundur saja bagi yang masuk melalui oknum-oknum pegawai,” ujarnya.
Diminta seluruh OPD hadir dalam pertemuan bersama Pj Buapti, Sekda dan seluruh OPD.
“Tidak satupun OPD yang tidak hadir, wajib hadir semua dalam pertemuan direncanakan tanggal 3 Mei nanti, kalau ada OPD tidak hadir berarti dia oknum yang melakukan permainan dalam penentuan hasil K2,” ujarnya tegas. (*)