Wamena, (WAGADEI) – Para orangtua di Papua mesti lebih waspada lagi dalam mengawasi buah hatinya.
Ya, akhir-akhir ini marak aksi penculikan anak di berbagai daerah di Indonesia seperti yang diberitakan melalui berbagai media massa yang dibagikan melalui saluran sejumlah sosial media diantaranya group WhatsApp, Facebook dan lainnya.
“Penculikan sudah terjadi di mana-mana, di luar Papua dan sekarang sudah masuk ke Papua seperti di Sorong dan Jayapura. Sehingga orangtua harus jaga anak,” kata sekretaris jemaat Bahtrea Wamena, Yusman Wenda dalam warta jemaat Minggu, (29/1/2023).
Menurut Yusman, informasi itu harus disampaikan secara terbuka walaupun di Wamena hal serupa belum terjadi.
“Sehingga sekarang waspada. Orangtua punya tanggungjawab antar anak ke sekolah, jemput di sekolah kemudian menjaga agar tidak keluar di waktu sore hari,” katanya.
Upaya penculikan yang dalam banyak kasus dilakukan secara diam-diam, kini justru dilakukan langsung di hadapan orang tua. Lalu apa yang bisa Mama lakukan?
Selalu Jaga Anak di Dekat Anda
Di tempat umum, selalu jaga anak di dekat Anda. Apabila berjalan di keramaian, sebaiknya gendong saja anak yang masih kecil. Untuk anak yang sudah agak besar, selalu gandeng mereka dan jangan sampai terpisah.
Di Transportasi Umum
Apabila dalam kondisi terpaksa di transportasi umum Anda harus duduk terpisah dari anak, utarakan permintaan Anda untuk menukar tempat duduk berdampingan dengan anak atau minta pengertian dari penumpang lain agar Anda dan anak bisa duduk bersebelahan.
Buat Nama Alias
Jika berada di luar rumah, Anda bisa membuat nama alias atau nama palsu untuk anak. Hal ini agar tidak ada siapa pun yang mengetahui nama asli anak Anda dan menyalahgunakannya. Anda bisa menggunakan julukan untuk memanggil anak Anda di tempat umum seperti, ‘nakcil’, ‘buyung’, ‘ujang’, atau ‘nduk’ untuk menghindari menyebut nama aslinya.
Jangan Pernah Berikan Informasi
Apakah itu anak kandung Anda atau bukan, Anda tidak perlu memberikan informasi tersebut kepada orang lain. Terlebih bila mereka menanyakan hal-hal yang lebih detail, sebaiknya jawab dengan informasi yang salah saja.
Berhak Tidak Menanggapi
Anda berhak tidak menanggapi pertanyaan dari orang lain. Berikan senyum untuk tetap membuat mereka tidak tersinggung. Anda bisa meninggalkan posisi di dekatnya bila mungkin.
Ajarkan Anak untuk Waspada
Ajarkan anak untuk mengenal siapa orang asing yang tidak boleh didekati. Buat bahasa isyarat seperti mencengkeram bahu kanan yang berarti ia harus waspada dan tidak boleh sembarangan berinteraksi dengan orang yang ada di dekatnya.
Jangan Menitipkan Anak
Seribet apa pun hal yang harus Anda lakukan, seperti membawa tas, membawa kantong belanjaan, mencari dompet, atau bertelepon, jangan pernah titipkan anak Anda kepada orang lain.
Teriak
Kadang kala, orang lain akan menganggap bahwa upaya penculikan dengan modus sandiwara tersebut sebagai sebuah pertengkaran keluarga sehingga enggan ikut campur. Berteriaklah minta tolong sekencang mungkin.
Berlari dan Temui Petugas
Bila ada kondisi buruk, segera berlarilah dan temui petugas untuk membantu Anda.
Foto Dokumen Penting
Anda bisa menyimpan foto dokumen penting seperti Kartu Keluarga dan foto Anda dengan anak saat baru lahir untuk membuktikan keabsahan Anda sebagai orang tuanya. (*)