Pemprov Papua Pegunungan distribusikan PMT di 8 kabupaten

Kepala Dinkes PP dan KB Papua Pegunungan, Isak Yikwa mengatakan, pendistribusian PMT dilakukan secara simbolis pada Kamis (20/3/2025), baik menggunakan jalur darat, maupun udara. - Wagadei/Yas Akia Wenda
Kepala Dinkes PP dan KB Papua Pegunungan, Isak Yikwa mengatakan, pendistribusian PMT dilakukan secara simbolis pada Kamis (20/3/2025), baik menggunakan jalur darat, maupun udara. - Wagadei/Yas Akia Wenda

Wamena, WAGADEI – Pemerintah Provinsi atau Pemprov Papua Pegunungan melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) mendistribusikan Pemberian Makanan Tambahan atau PMT di delapan kabupaten.

Kepala Dinkes PP dan KB Papua Pegunungan, Isak Yikwa mengatakan, pendistribusian PMT dilakukan secara simbolis pada Kamis (20/3/2025), baik menggunakan jalur darat, maupun udara.

Bacaan Lainnya

“Terdapat 13 truk muatan penuh PMT yang pendistribusiannya dibagi, diantaranya lima truk ke Kabupaten Lanny Jaya, lima truk ke Kabupaten Tolikara dan tiga truk ke Kabupaten Mamberamo Tengah,” kata Yikwa kepada wartawan di Wamena, Kamis.

Khusus untuk Kabupaten Mamberamo Tengah, lanjutnya, pendistribusian dilakukan pada Jumat (21/3/2025), mengingat kondisi jalannya yang “kurang bersahabat”.

Sementara tiga truk akan didistribusikan ke Kabupaten Yalimo, lima truk ke Kabupaten Jayawijaya atau ibu kota Papua Pegunungan.

“Ada tiga kabupaten yang tidak dapat dilalui oleh jalan darat, sehingga pendistribusian PMT menggunakan jalur udara,” katanya.

Dia menyebut tiga kabupaten yang distribusi PMT-nya menggunakan jalur udara, diantaranya, Kabupaten Nduga, Yahukimo masing-masing 1 ton PMT.

Khusus untuk Kabupaten Pegunungan Bintang, lanjut dia, tetap menggunakan jalur udara tetapi masih menunggu koordinasi dengan pihak penerbangan.

“Kalau sudah ada penerbangan, maka kemungkinan pendistribusian PMT aka dilakukan pada minggu depan,” katanya.

Dia berharap agar PMT untuk balita, ibu hamil dan ibu menyusui, dapat membantu kebutuhan gizi di delapan kabupaten Papua Pegunungan.

“Harapannya balita, ibu hamil dan ibu menyusui tercukupi kebutuhan gizinya dengan PMT, sehingga angka stunting dapat menurun di Papua Pegunungan,” katanya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan