Jayapura, WAGADEI – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengaku, pihaknya terus mendukung upaya manajemen RSUD Jayapura, Papua untuk meningkatkan layanan bagi pasien. Apalagi ini merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di Tanah Papua.
Hal itu diungkapkan Sadikin ketika mengunjungi RSUD Jayapura, Rabu, (11/10/2023) disambut Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai dan jajarannya.
Menkes Budi Gunadi yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Papua, Dr. Robby Kayame mengunjungi sejumlah unit layanan unggulan baru di faskes tertinggi di Tanah Papua itu. Mulai dari Cathlab Jantung di Gedung Jantung Terpadu, meninjau progres pembangunan gedung bunker radioterapi yang sedang berjalan, lalu berdialog dengan manajemen dan karyawan rumah sakit itu.
“Yang paling mahal yang akan kita kasih adalah alat radioterapi buat kanker. Sudah dapat jatahnya (tahun ini), makanya saya kejar sama beliau (direktur) karena pembangunan (gedungnya) itu mesti selesai. Itu butuh konstruksinya juga miliaran itu bunkernya. Tadi saya lihat oh sudah mulai tapi kapan selesainya? Katanya November bisa selesai supaya alat bisa masuk Desember,” katanya kepada wartawan di pelataran depan RSUD Jayapura.
Menurut Budi, adapun sejumlah jenis alat radioterapi kanker yang akan dibantu Kementerian Kesehatan untuk RSUD Jayapura untuk pengobatan pasien kanker, di antaranya Akselerator Linier (Linear Accelerator atau LINAC), Brachytherapy, dan CT Simulator.
“Dan semuanya ini harganya puluhan miliar. Mengapa alat ini masuk? Karena alat ini untuk terapi kanker. Saat ini kanker adalah pembunuh nomor tiga (di Indonesia) dan angkanya itu naik terus,” ujarnya.
Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai menyampaikan terima kasih kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang telah berkunjung ke sejumlah unit layanan unggulan, serta meluangkan waktu setengah jam berdialog dengan manajemen dan para dokter dan tenaga kesehatan.
“Terima kasih dan apresiasi juga kepada Bapak Menkes dan jajarannya yang memberikan dukungan beberapa layanan unggulan untuk pembangun fisik dan peralatan kesehatan yang canggih, terutama alat radioterapi,” ujar Aloysius.
Menurut dia, pihaknya sedang tancap gas mengerjakan pembanguan gedung bunker radioterapi dan memastikan akan bisa rampung pada November 2023. Dengan demikian, paling lambat alat-alat radioterapi bantuan Kemenkes bisa masuk pada Desember 2023.
“Tak hanya alat radioterapi, kami juga sudah dijanjikan Pak Menkes untuk membantu tenaga fisikawan medis, spesialis radiologi, dan fisioterapi. Jika layanan radioterapi ini sudah jalan, pasien di seluruh Tanah Papua tak perlu lagi berobat jauh-jauh ke luar Papua. Cukup ke RSUD Jayapura saja,” pungkasnya. (*)