Wamena, WAGADEI – Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Tim penangan perecepatan penurunan stunting terdiri dari dinas BPMK tiga orang, Bapeda satu orang di Distrik Gelok Beam, Lanny Jaya bersama sembilan kepala kampung setempat memberikan asupan makan gizi terhadap ibu hamil dan balita yang berumur 0-5 tahun.
Kegiatan stunting berlangsung di halaman kantor distrik Gelok Beam, Jumat, (6/10/2023).
“Ini program untuk mengatasi gizi buruk pada anak, kegiatan ini sasaran pada anak – anak kita,”kata Kepala Distrik Gelok Beam Opi Wenda.
Selain memberikan asupan gizi, bahan lain diberikan kepada pihak sekolah dan pustu yang ada di daerah tersebut, agar setiap pagi diberikan gizi terhadap murid di sekolah, terhadap ibu hamil anak-anak yang berobat ke pustu.
”Lain sudah kami kasih, lain kami kasih guru SD, SMP dan Pustu, supaya setiap pagi harus kasi asupan kepada anak-anak kita,”katanya.
Dirinya menyampaikan terimakasih kepada semua elemen masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh gereja, perintah kampung, pihak sekolah, pihak kesehatan dan tim penanganan stunting atas kerja sama yang baik.
Ia berpesan agar generasi muda selalu diberikan asupan gizi yang baik agar, mereka tidak mengalami ganguan pada tubuh kedepan nantinya. Sebab lanjut dia, anak juga merupakan aset daerah ini kedepan, ia meminta semua orang tua menjaga mereka dengan menjaga kesehatan, menghidari hal negatif dari pegaulan lingkungan.
“Orang tua punya tanggung jawab besar kepada anak dalam tumbuh kembang menjadi dewasa, kasih mandi, kasih makan setiap pagi, perhatikan kebutuhan anak, karena kesehatan baik tentu anak jadi cerdas, masa depan ada pada anak,” pesanya.
Ia juga menambahkan, ini merupakan menjadi contoh pertama untuk pemanfaatan dana kampung dalam rangka mendukung program penurunan stunting, Distrik dan Kampung lain dapat menyesuaikan. (*)